Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) melihat adanya sentimen positif di 19 bandara kelolaannya sejak pemerintah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kendati aktivitasnya masih terbatas untuk perjalanan bisnis.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin meyakini hingga akhir tahun nanti, pergerakan penumpang di seluruh bandara milik perusahaannya bisa mencatatkan pergerakan sampai 39 juta penumpang dan 448.000 pergerakan pesawat.
“Kami juga menyiapkan skenario buruk dan terburuk apabila pandemi tak kunjung mereda, dengan skenario buruk, yakni 34,6 juta penumpang dengan 409.000 pergerakan penerbangan dan skenario terburuk 29 juta penumpang dengan 350.000 pergerakan pesawat,” jelasnya, Kamis (13/8/2020).
Awaluddin menyampaikan porsi penumpang pesawat kepentingan pariwisata baru mencapai 10-15 persen. Kalkulasi tersebut sejalan dengan upaya pemerintah membuka wilayah wisata bagi turis domestik, seperti Bali dan Labuan Bajo. Sementara itu sisanya 85 persen hingga 90 persen memang masih didominasi untuk perjalanan dengan urusan usaha atau dinas.
Berdasarkan data AP II, pergerakan penumpang pada periode 1 Agustus -10 Agustus dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya atau month to month tumbuh 46 persen. Adapun, tingkat utilisasi slot bandara telah mencapai 40-42 persen. Angka ini tergolong tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pada Mei 2020 yang hanya mencapai 20 persen.
Sementara pada bulan sebelumnya, yakni Juli 2020, Angkasa Pura II mencatat jumlah penumpang yang bergerak di 19 bandara milik perusahaan mencapai 1 juta orang.
Baca Juga
"Setelah 7 Juni diakhiri pembatasan pergerakan penumpang, orang mulai bergerak sampai sekarang. Angkanya jauh lebih bagus dibanding Mei yang slot issue-nya berada di titik nadir," ujarnya.