Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Petanian meminta Kabupaten Belitung mengintegrasikan perkebunan lada dan kopi untuk memberikan pendapatan baru bagi petani.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Ditjen Perkebunan Kementan, Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan saat ini pihaknya mencoba mengintegrasikan tanaman lada dengan tanaman lainnya seperti kopi.
Dengan begitu, ketika harga lada turun maka petani masih dapat terbantu dengan harga jual kopi yang lebih baik dari lada.
"Jika ingin mencari tambahan lain mungkin bisa mengatur pola tanam, kalau selama ini hanya lada saja mengapa tidak dicoba dengan kopi," katanya, Sabtu (8/8/2020).
Menurutnya, integrasi perkebunan lada dan kopi dapat dilakukan, namun harus terlebih dahulu menyiapkan konsep, misalnya lada nanti sebagai komoditas unggulan memang untuk diangkat ke permukaan.
Bagus menambahkan, di Belitung potensi produk olahan kopi juga cukup menjanjikan pasalnya jumlah kedai-kedai kopi di daerah itu menjamur
"Kedai kopi mulai banyak sedangkan bahan baku tidak ada kalau cocok mengapa tidak kita integrasikan kopi dan lada misalnya kopi kintamani ada aroma jeruk nanti mungkin di sini ada kopi aroma lada," katanya.
Menurutnya, sebagai daerah pariwisata maka Belitumg sebaiknya harus memiliki produk dari kearifan lokal yang ditawarkan kepada setiap wisatawan.
"Masa kita punya potensi tetapi kita masih mengambil produk dari luar," ujarnya.