Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk tengah menyelesaikan tahap konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pengerjaan smelter berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun tersebut hampir rampung.
"Capaian penyelesaian konstruksi mencapai 98 persen pada Semester I/2020," demikian tertulis dalam keterangan resmi, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu, dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Proyek tersebut memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun (tahap 1).
Sebelumnya, Direktur Utama Mind ID Orias Petrus Moedak menyebutkan, pengerjaan proyek SGAR terkendala akibat pandemi Covid-19. Dia menuturkan proyek itu dalam tahap pengerjaan early work (pematangan lahan) dan penyelesaian engineering design.
Baca Juga
Proyek smelter berkapasitas 1.000 Ktpa alumina ini memiliki nilai investasi sebesar US$841 juta dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2023.
Sementara itu, untuk proyek smelter feronikel Antam, Orias menyebut jadwal operasional smelter ini terhambat lantaran belum memiliki pasokan listrik. Pihaknya tengah melakukan pembahasan dengan PT PLN (Persero) agar bisa memasok listrik ke smelter FeNi yang berlokasi di Halmahera Timur itu.
"Kami menunggu jawaban dari PLN. Bila tidak memungkinkan kami akan mencari dari sumber lain untuk pembangkit listrik," ucap Orias.
Akhir tahun lalu, progres pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur milik emiten pertambangan logam PT Aneka Tambang Tbk. telah mencapai 97,75 persen per Desember 2019.