Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Peritel Modern Hadapi Tantangan di Paruh Kedua 2020

Ada 4 siasat penting dari para peritel modern dalam menghadapi situasi yang tak pasti pada semester II tahun ini. Semua akan dilakukan agar sektor ritel tetap dapat bertahan selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Ilustrasi - Konsumen memilih makanan dan bahan makanan di salah satu supermarket di Jakarta, Kamis (7/5/2020)./BISNIS.COM
Ilustrasi - Konsumen memilih makanan dan bahan makanan di salah satu supermarket di Jakarta, Kamis (7/5/2020)./BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri ritel modern telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi semester II/2020.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan target penjualan ritel modern tahun ini direvisi dari 3--4 persen menjadi 1--2 persen dengan nilai total penjualan sekitar 30% dari total perkiraan realisasi tahun ini, yakni Rp135 triliun.

Sejumlah strategi akan diterapkan oleh pelaku industri, antara lain; pertama, promosi yang ditujukan kepada segmen konsumen tertentu. Kedua, menjalin kerja sama dengan bank dan tekfin untuk memberikan reward dan uang kembali kepada konsumen.

Ketiga, meningkatkan level pelayanan antar. Keempat melakukan penjualan secara omnichannel lewat pemberdayaan teknologi digital seperti WhatsApp dan media sosial lainnya.

Adapun, daya beli masyarakat yang belum membaik dan penyaluran stimulus oleh pemerintah yang masih belum maksimal masih menjadi penyebab utama dari belum baiknya kinerja industri ritel modern .

Rendahnya daya beli masyarakat akibat upaya efisiensi seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), pemotongan gaji karyawan, dan penyempitan biaya operasional yang dilakukan perusahaan pun dinilai membuat penjualan di industri ritel modern pada semester kedua stagnan.

Selain itu, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan belakangan dinilai belum memberikan efek positif yang signifikan.

"Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil masih -20,6 persen. Membaik pada Juni 2020 menjadi -14 persen. Tapi itu tidak signifikan karena masih minus," ujar Roy kepada Bisnis, Selasa (4/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper