Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Resesi Global, Bos Garuda Indonesia Lakukan Ini!

Garuda Indonesia telah bersiap diri menghadapi resesi global, salah satunya adalah menyeimbangkan pendapatan dari sektor kargo dan penumpang.
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Hadapi potensi resesi global dan pandemi Covid-19, PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) mengelola fokusnya dengan menyeimbangkan pendapatan dari kargo dan penumpang. Pengiriman kargo mulai diutamakan setelah pandemi ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA) Irfan Setiaputra mengungkapkan pihaknya ingin meningkatkan pendapatan dari kargo pesawat karena selama ini terlalu fokus pada pendapatan dari penumpang.

"Kami refocusing 95 persen orang Garuda Indonesia ini mengurus orang, hanya 5-10 persen mengurus kargo, kami lupa, seperti saya katakan di pesawat ada dua, penumpang di atas dan kargo di bawah," paparnya, Jumat (24/7/2020).

Dia bahkan menyebut sempat memesan dua pesawat khusus kargo (freighter), tetapi karena kondisi finansial terjadi penundaan pembelian pesawat tersebut.

"Kami sekarang mencoba menyeimbangkan pendapatan penumpang dan kargo. Ketika ada kebutuhan kargo dari satu destinasi ke destinasi lain kami percepat dan diperlancar," ujarnya.

Saat ini ketika pemerintah memberi kelonggaran pesawat penumpang dapat mengangkut kargo di kabin pesawat tanpa harus mengubah konfigurasi kursi, aktivitas kargo emiten berkode GIAA ini mulai menggeliat.

Maskapai pelat merah ini tak kurang mengurusi 10 penerbangan per hari yang isinya hanya kargo ketika sebelumnya belum upaya tersebut. Hal ini menurutnya menjadi kabar gembira di tengah potensi resesi global ini.

"Kami banyak kerja sama dengan Indonesia Timur kirim marine produk langsung ke China, kami siapkan penerbangan charter [sewa] ke China untuk eksportir ke China," paparnya.

Dia menyebut ketika sebelum pandemi, eksportir produk perikanan harus membawa terlebih dahulu ikan-ikan dari Ambon ke Jakarta baru ke Guangzhou karena mengikuti rute penumpang. Saat ini, Garuda mulai menyediakan sewa khusus untuk keperluan tertentu yang dilakukan oleh eksportir charter pesawat dari Ambon ke Guangzhou.

"Pola baru ini, dari Ambon ke Guangzhou bawa marine produk, dari Guangzhou ke Jakarta bawa barang elektronik dan dari Jakarta ke Ambon bawa general kargo seperti pakaian dan lainnya," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper