Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

400 Karyawan Pensiun Dini, Garuda Indonesia Tempuh Efisiensi

Garuda Indonesia mencatat sudah ada 400 karyawan yang melakukan pensiun dini dalam rangka efisiensi keuangan perusahaan.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) atau GIAA mencatat sudah ada 400 karyawannya yang mengambil opsi pensiun dini. Opsi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya efisiensi keuangan perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya menawarkan secara sukarela kepada karyawannya untuk dirumahkan terutama bagi para pegawai-pegawai yang PKWT atau kontrak.

"Kami juga menawarkan pensiun dini, sudah ada 400 lebih karyawan yang mengambil. Beberapa memilih istirahat di rumah, punya opportunity lain dan ada juga yang berbisnis, kami tawarkan yang usianya di atas 45 tahun," jelasnya, Jumat (24/7/2020).

Kemudian, pihaknya juga melakukan percepatan masa kontrak bagi beberapa karyawan berstatus PKWT, tetapi haknya tetap dibayarkan hingga tuntas.

Dia menegaskan langkah awal yang diambil terhadap SDM di tengah krisis ini adalah memotong gaji karyawan dan menunda pembayarannya. GIAA pertama memotong gaji level direksi dan komisaris.

"Di BUMN Garuda satu-satunya yang memotong gaji. Saya juga kaget juga kok BUMN lain belum mengikuti, tapi mungkin mereka kondisinya baik-baik saja saya tidak tahu juga," ujarnya.

Dia menegaskan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan opsi terakhir. Irfan pun menegaskan yang dapat menyelamatkan maskapai pelat merah tersebut adalah penumpang.

"Pemerintah ketika membantu dengan dana talangan itu cuma sementara yang akan memastikan bahwa Garuda bisa cepat recovery penumpang, itulah yang selalu kami kampanyekan," jelasnya.

Garuda merupakan salah satu BUMN yang cukup terdampak akibat pandemi virus Covid-19 ini, karena pendapatannya anjlok, bahkan operasi pesawatnya sempat hanya 7 persen dari total jumlah pesawat yang digunakannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper