Bisnis.com, JAKARTA - Singapore Airlines (SIA) mengaku telah berhasil memperoleh tambahan 750 juta dolar Singapura melalui pinjaman jangka panjang yang didapatkan dengan jaminan beberapa pesawat Airbus A350-900 dan Boeing 787-10.
Berdasarkan siaran pers SIA yang dikutip, Jumat (24/7/2020), saat ini maskapai tersebut telah memperoleh pinjaman beragunan dengan total 1,65 milyar dolar Singapura sejak awal tahun keuangan 2020/2021.
Total likuiditas yang diperoleh selama periode yang sama sekarang berkisar 11 milyar dolar Singapura yang terdiri dari 8,8 juta dolar Singapura berkat keberhasilan SIA dalam melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), 1,65 milyar dolar Singapura dari pinjaman beragunan, dan lebih dari 500 juta dolar Singapura melalui jalur komitmen kredit baru dan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan dari lembaga keuangan.
Baca Juga
Maskapai menuturkan semua jalur komitmen kredit yang jatuh tempo selama tahun 2020 telah diperbarui hingga 2021 atau setelahnya. Bersama dengan jalur komitmen kredit baru, sehingga akses likuiditas hingga lebih dari 2,1 miliar dolar Singapura dipastikan akan tetap tersedia.
Sampai dengan periode Juli 2021, perusahaan juga memiliki opsi untuk menaikkan hingga 6,2 miliar dolar Singapura tambahan obligasi wajib konversi, yang akan menyediakan likuiditas lebih lanjut jika diperlukan.
Selama periode yang penuh dengan ketidakpastian ini, SIA akan terus mengeksplorasi cara-cara tambahan untuk menopang likuiditas yang diperlukan.