Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD) kembali menyediakan 50 bus gratis bagi masyarakat Bogor dengan tujuan lima stasiun yang ada di Jakarta dan 15 bus bantuan di Stasiun Cikarang untuk mengurai kepadatan penumpang KRL di Stasiun Bogor dan Cikarang.
Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan sebanyak 50 bus tersebut akan beroperasi dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Tebet, Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Juanda. Tidak hanya keberangkatan dari Stasiun Bogor saja, Perum PPD menyediakan bus gratis dari Stasiun Cikarang sebanyak 15 bus menuju Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai.
"Bus bantuan ini diklaim efektif untuk mengurai kepadatan penumpang di KRL, pasalnya terpantau situasi bisa terkendali sejak jam 06.00 WIB. Antrean penumpang dapat dikendalikan hanya dengan mengantre selama 10-20 menit saja yang semula penumpang harus menunggu hingga dua jam untuk bisa menaiki KRL," kata Pande dalam siaran pers, Minggu (19/7/2020).
Adapun, Perum PPD ditunjuk langsung oleh Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam penyediaan fasilitas tersebut.
Petugas gabungan yang berasal dari Dishub Kota Bogor dan BPTJ telah mengatur sistem keberangkatan penumpang dengan menyiapkan jalur antrean bus dengan lima tujuan keberangkatan. Petugas tidak lupa memeriksa suhu tubuh penumpang dan memberikan hand sanitizer sebelum menaiki bus, kapasitas bus hanya dapat dinaiki hingga 70 persen penumpang saja.
Dalam program bus gratis ini, Perum PPD telah mengoperasikan puluhan hingga ratusan bus setiap hari senin dan jumat sejak bulai Mei dengan jumlah berbeda setiap pekannya mengikuti tren lonjakan penumpang di setiap KRL.
Baca Juga
"Peranan PPD sebagai stabilisator menjadi amanah terbesar kami, dan dalam menjaga amanah tersebut kami tidak main-main, mulai dari sterilisasi armada, kesiapan dan kesehatan pramudi hingga kordinasi dan pengawasan dilapangan,” ujarnya.
Manajemen perum PPD berharap seluruh penumpang yang menaiki bus bantuan ini dapat dipermudah dalam pemilihan anternatif moda transportasi namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu menjaga kesehatan.