Bisnis.com, JAKARTA – Perbaikan volume lalu lintas seiring pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai terjadi di jalan tol milik perusahaan pelat merah maupun swasta, termasuk PT Astra International Tbk.
CEO Toll Road Business Group Astra Kris Ade Sudiyono memaparkan sejalan dengan tren yang terjadi pada perusahaan jalan tol, terjadi kenaikan sekitar 30 persen hingga 40 persen sejak pelonggaran PSBB dilakukan pada awal Juni.
“Secara umum kurang lebih sama dengan kondisi di ruas-ruas jalan tol lain, sejak pelonggaran PSBB diberlakukan terjadi peningkatan traffic di hampir semua ruas jalan tol dibandingkan kondisi saat PSBB,” katanya kepada Bisnis, Jumat (25/6/2020)
Namun, dia menyatakan bahwa kenaikan volume kendaraan tersebut belum kembali ke angka lalu lintas normal prapandemi Covid-19. Bahkan, jika dibandingkan dengan volume rata-rata harian pada 2019 dan 2018, volume saat ini masih lebih rendah.
Dia mengatakan pihaknya masih mempelajari pola lalu lintas di jalan tol selama periode pelonggaran PSBB ini. Dia mengharapkan pola pemulihan yang terjadi dapat berlangsung stabil sehingga proyeksi ke depan dapat lebih akurat.
“Saat ini kami belum memiliki cukup data untuk melihat tren dan pola perilaku masyarakat dalam berkendaraan di jalan tol. Hal ini karena pelonggaran PSBB juga baru dilaksanakan sejak awal pekan lalu,” katanya.
Baca Juga
Dia menyatakan bahwa pihaknya bersama Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk merumuskan berbagai stimulus guna menghadapi dampak Covid-19 terhadap bisnis jalan tol.
“Termasuk di dalamnya berbagai upaya untuk mengatasi dampak likuiditas dan pemenuhan berbagai kewajiban BUJT [Badan Usaha Jalan Tol] di pemenuhan SPM [Standar Pelayanan Minimal] dan kewajiban terhadap perbankan,” katanya.
Astra tercatat memiliki dua anak usaha di bidang infrastruktur, yakni PT Astra Tol Nusantara dan PT Astra Nusa Perdana. Astra Tol Nusantara tercatat memiliki saham di 350 km jalan tol yang telah beroperasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa dan tol Lingkar Luar Jakarta.
Sepanjang kuartal I/2020, laba bersih divisi infrastruktur dan logistik Astra meningkat secara material dari Rp16 miliar menjadi Rp73 miliar. Hal ini terjadi seiring peningkatan pendapatan dari bisnis jalan tol dan pelabuhan.
Pendapatan dari libi bisnis tersebut tercatat naik sebesar 11 persen yang disebabkan oleh peningkatan volume lalu lintas pada ruas jalan tol Grup Astra dan volume penanganan kargo yang lebih tinggi pada bisnis pelabuhan.