Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Januari - Mei 2020 mengalami surplus Rp4,31 miliar seiring dengan penurunan impor yang lebih besar dibandingkan ekspor.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan posisi surplus ini cukup baik. Namun, dia mengingatkan surplus ini perlu diwaspadai karena ekspor dan impor sama-sama mengalami penurunan selama Mei 2020.
"Negara tujuan ekspor juga mengalami kontraksi ekonomi, penurunan daya beli dan ini berdampak pada neraca dagang RI," ungkap Suhariyanto, Senin (15/6/2020).
Indonesia masih mengalami surplus dengan beberapa negara, a.l. AS, India dan Belanda. Sementara itu, perdagangan dengan Thailand, Australia dan China serta Thailand mengalami defisit.
Meskipun, defisit rata-rata dengan negara-negara tersebut mengecil dibandingkan Januari-Mei 2019.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. memperkirakan impor Indonesia akan mengalami penurunan yang lebih dalam dari ekspor.
Baca Juga
Hal ini dipicu oleh investasi dan produksi manufaktur dalam negeri yang tersendat di tengah pandemi Covid-19. Dia memperkirakan kondisi ini akan menolong defisit transaksi berjalan tahun ini.