Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor nonmigas mengalami kontraksi hingga -27,81 persen menjadi US$9,88 miliar pada Mei 2020, dibandingkan US$13,69 miliar pada Mei 2019.
Dari sektor penopang ekspor nonmigas, penurunan terjadi di seluruh sektor, pertanian hingga industri pengolahan.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekspor pertanian tumbuh negatif 25,48 persen (year-on-year/yoy).
"Komoditas yang turun dalam year on year, ekspor kopi, tanaman obat rempah, sarang burung dan lada putih," papar Kepala BPS Suhariyanto, Senin (15/6/2020).
Sementara itu, industri pengolahan juga terkoreksi hingga -25,90 persen (yoy). Anjloknya ekspor di sektor ini dipicu oleh penurunan drastis logam dasar mulia, sepatu, CPO dan peralatan listrik.
Secara tahunan, sektor pertambangan juga mengalami kontraksi tajam -38,11 persen.
Baca Juga
"Penurunan di tiga sektor ini mengakibatkan nilai ekspor turun 13,4 persen," tegas Suhariyanto.
Kendati demikian, komposisi impor Indonesia tidak banyak berubah. Dominasi impor nonmigas masih mencapai 93,81 persen dengan kontributor utama, sektor industri sebesar 78,93 persen.