Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menargetkan Rumah Sakit Akademik UGM dapat beroperasi pada pekan ini setelah diserahterimakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan dengan selesainya pembangunan ini, gedung rumah sakit (RS) tersebut akan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum mulai diperasikan pada Kamis, 11 Juni 2020.
Lebih lanjut, katanya, RS Akademik UGM ditetapkan sebagai RS rujukan untuk penanggulangan penyakit infeksi darurat tertentu, dalam hal ini Covid-19, sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY pada 17 Maret 2020.
Merespons penugasan tersebut, RS Akademik UGM berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya untuk penanganan Covid-19. Panut mengatakan, pihak UGM telah mengajukan proposal untuk melanjutkan pembangunan dua gedung yang mangkrak selama sekitar 10 tahun yaitu Gedung Arjuna dan Yudhistira.
"Proposal UGM direspons positif. Proses realisasi dengan Kementerian terkait berlangsung dengan cepat sehingga pada 20 April 2020 diterbitkan surat penunjukkan penyedia barang jasa," kata Panut, dalam peresmian RS Akademik UGM secara virtual, Senin (8/6/2020).
Adapun kapasitas dua gedung baru ini mampu menampung 107 kasur pasiern dengan berbagai fasilitas dengan didukung teknologi pintar untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga
"Saya yakin dengan penambaahan dua gedung ini akan meningkatkan kapasitas dan konstribusi RS Akademik UGM terkait penanganan Covid-19, walaupun kita semua berharap pandemi ini segera berakhir," katanya.
Dia menambahkan per 6 Juni 2020, RS Akademik UGM telah berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dengan pelaku perjalanan yang diperiksa secara kumulatif 455 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 249 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 329 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 116 orang.
"Jumlah pasien yang diambil spesimen 213 orang dengan hasil pemeriksaan positif 12 orang, dan 11 orang telah sembuh dan 1 orang masih dalam perawatan," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan pihaknya mengajak RS Akademik UGM untuk terus aktif dalam upaya pencegahan Covid-19.
"Pemerintah DIY senantiasa siap bekerja sama dan gotong royong mewujudkan kesehatan semesta bagi seluruh warga terutama menyambut era new normal paska pandemi Covid-19, selalu berinovasi dan berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, maka bukan tidak mungkin RS Akademik UGM dapat menjadi RS pendidikan yang berkualitas," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan RS Akademik UGM dapat rampung dengan keterlibatan berbagai pihak untuk membantu penanganan Covid-19.
"Ini luar biasa dalam waktu 37 hari kalender, gedung bisa diselesaikan dengan anggaran cukup besar Rp66,8 miliar, dengan pekerjaan yang tidak sederhana karena memang harus aman Covid-19," jelasnya.
RS Akademik UGM merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR dengan total anggaran Rp1,82 triliun.