Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditinggal Aramco, Pertamina Percepat Pembangunan Kilang Cilacap

Pertamina bakal mempercepat pembangunan kilang hijau atau biorefinary di Cilacap usai Aramco memutuskan untuk mundur dari pengembangan proyek tersebut.
Kilang Cilacap milik Pertamina/Reuters-Darren Whiteside
Kilang Cilacap milik Pertamina/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bakal mempercepat pembangunan kilang hijau atau biorefinary di Cilacap usai Aramco memutuskan untuk mundur dari pengembangan proyek tersebut.

Direktur Megaproyek & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan setelah hubungan kerja sama dengan Saudi Aramco selesai, pihaknya memiliki kesempatan untuk mengebut pengerjaan proyek kilang hijau Cilacap. Adapun, pembangunan kilang hijau tersebut merupakan bagian proyek Refinary Development Master Plan (RDMP) di Cilacap.

"Karena ini sifatnya modifikasi, mungkin 2022 sudah bisa beroperasi biorefinary skala kecil di sana [Cilacap]," katanya dalam paparannya kepada media belum lama ini.

Sebelumnya, Ignatius menuturkan bahwa kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina berakhir pada April 2020 setelah pernah diperpanjang pada akhir Desember 2019.

Pada April 2020, pihaknya berkomunikasi secara intens dengan pihak Saudi Aramco untuk meminta kejelasan kerja tersebut. Namun, pihak Saudi Aramco menyatakan mundur dari proyek tersebut.

Ignatius mengungkapkan bahwa pihak Aramco memandang proyek Kilang Cilacap tersebut sangat penting bagi Indonesia. Dengan demikian, pihaknya tidak mau menghambat proses pengerjaannya.

"Aramco meyampaikan bahwa silakan dilakukan Pertamina membangun kilang dan mengingat Saudi Aramco masih fokus dengan hal lain silakan untuk melanjutkan, artinya mereka tidak bisa bergabung untuk bekerja sama membangun Kilang Cilacap," jelasnya.

Lebih lanjut, Ignatius mengatakan bahwa pihak Saudi Aramco masih terbuka terbuka untuk melakukan kerja sama untuk proyek-proyek yang ada nantinya. Pada saat ini, Pertamina sedang dalam proses untuk mencari mitra bisnis baru sambil mempersiapkan proses pengembangan selanjutnya.

Bagi Pertamina, mitra bisnis sangat diperlukan dalam proyek-proyek pembangunan ataupun pengembangan kilang guna memitigasi risiko bisnis. "Lahan sudah clear sambil coba peluang apa yang bisa kita bangun lebih dahulu sambil tunggu partner baru, mempersiapkan skema bisnis dengan belajar dari partner Saudi Aramco atau kerja sama lainnya yang tidak lanjut," ungkapnya.

Proyek pengembangan Kilang Cilacap guna meningkatkan kapasitas kilang yang semula sebesar 348 ribu barel akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari (bph). Dengan pengembangan tersebut, pengolahan atau produksi bensin juga akan meningkat dari 59.000 menjadi 138.000 bph diikuti dengan peningkatan produksi diesel menjadi 137.000 dari 82.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper