Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aramco dan BYD Sepakati Kerja Sama Pengembangan Teknologi EV Baru

Saudi Aramco dan BYD bekerja sama dalam hal penelitian, pengembangan teknologi baru, hingga peningkatan efisiensi transportasi.
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. / Bisnis-Rizqi Rajendra
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. / Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco, dan salah satu produsen mobil listrik utama China, BYD Auto Co. Ltd., sepakat untuk menjajaki kerja sama yang lebih erat terkait teknologi kendaraan listrik atau berbasisenergi baru. 

Melansir Bloomberg pada Senin (21/4/2025), Saudi Aramco dan BYD menandatangani perjanjian untuk menggabungkan penelitian, menemukan teknologi baru, dan meningkatkan efisiensi transportasi, menurut sebuah pernyataan. Kedua perusahaan tidak memberikan perincian lebih lanjut atau mengindikasikan kapan kesepakatan tersebut dapat berlanjut ke kerja sama yang lebih formal.

Perjanjian tersebut merupakan perubahan bagi Aramco, yang para eksekutifnya sering menyatakan skeptisisme atas kecepatan transisi dari bahan bakar fosil tradisional. 

Meskipun Aramco berinvestasi dalam penelitian teknologi dan efisiensi kendaraan, sebagian besar berfokus pada mesin pembakaran internal. Itu termasuk 10% saham dalam usaha patungan bernama Horse untuk mengembangkan drivetrain dengan Renault SA dan Geely Automobile Holdings Ltd.

“Aramco tengah menjajaki sejumlah cara untuk mengoptimalkan efisiensi transportasi, mulai dari bahan bakar rendah karbon yang inovatif hingga konsep powertrain yang canggih,” kata Ali A. Al-Meshari, wakil presiden senior bidang teknologi, dalam pernyataan tersebut. 

“Pekerjaan ini bermula dari keyakinan kami bahwa berbagai pendekatan diperlukan untuk mendukung transisi energi yang praktis,” ujarnya.

Arab Saudi telah menggelontorkan dana ke sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam beberapa tahun terakhir karena berupaya menciptakan pusat manufaktur mobil domestik di bawah agenda Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi dari minyak. Tujuannya adalah agar kendaraan listrik mencakup sekitar sepertiga dari mobil di jalan pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Sovereign wealth fund pemerintah Arab Saudi yang dikenal sebagai PIF adalah pemegang saham teratas di produsen kendaraan listrik Lucid Group Inc. dan telah menciptakan mereknya sendiri yang disebut Ceer dalam upaya untuk mendukung ambisi tersebut. 

Tesla Inc. baru-baru ini membuka cabang di kerajaan tersebut, yang oleh sebagian orang dikatakan sebagai bentuk kepercayaan terhadap masa depan pasar kendaraan listrik Saudi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper