Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ojol Pakai Sekat Plastik, Pengamat: Belum Bisa Cegah Covid-19

Kendaraan ojol yang akan dilengkapi dengan sekat plastik antara pengemudi dan penumpang dinilai belum tentu bisa untuk mencegah penularan Covid-19.
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mayestik, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mayestik, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengemudi ojek online (ojol) dan aplikatornya menawarkan transportasi dengan protokol kesehatan tambahan berupa sekat plastik antara pengemudi dan penumpang. Namun, sekat tersebut dinilai tak cukup menghindari penularan virus Covid-19.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan ada usulan memberikan sekat antara pengemudi dan penumpang pada ojol.

"Namun, sebetulnya pada saat kenormalan baru, physicall distancing atau jaga jarak tetap harus ditegakkan. Jika kemudian ojek daring boleh beroperasi, bagi yang biasa memakai ojek daring, meski membawa helm sendiri tetaplah berisiko terkena penularan Covid-19," jelasnya, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, sekat yang dirancang perlu fatwa dari ahli kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sekat tersebut harus disiapkan spesifikasi teknis dan kajiannya, sehingga harus ada standar minimal yang terpenuhi seperti Standar Nasional Indonesia (SNI).

Djoko menegaskan perlu diukur pula, apakah membahayakan atau tidak, karena adanya wind resistance (menghalangi arus angin) dari alat tersebut. Dia menegaskan perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu.

"Terlebih digunakan untuk mengangkut penumpang harus benar-benar memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan penumpang dan driver," katanya.

Sebelumnya,  Grab Indonesia memulai protokol new normal dalam menyambut kenormalan baru pasca pandemi virus Covid-19. Sejumlah langkah disiapkan termasuk melengkapi kendaraan ojol dengan partisi plastik antara penumpang dan mitra pengemudinya.

Regional Head of Operations Grab Russell Cohen mengatakan pemerintah di wilayah Asia Tenggara mulai melonggarkan aksi pembatasan sosial secara bertahap dan memulai kembali aktivitas perekonomian pasca pandemi Covid-19. Akan tetapi, masih ada kekhawatiran akan penyebaran virus gelombang kedua.

“Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan mendorong perilaku bersih yang lebih baik sebelum perjalanan dimulai,” katanya, Kamis (4/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper