Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putus Kontrak Kerja Pilot, Garuda Enggan Beberkan Jumlahnya

Garuda Indonesia melakukan pemutusan kontrak kerja terhadap pilotnya sesuai ketentuan, tetapi enggan untuk membeberkan jumlahnya.
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan telah menyelesaikan kontrak kerja lebih cepat dengan sejumlah awak pilot sesuai protokoler yang tertera dalam kontrak.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan dalam kondisi ketidakpastian di tengah pandemi Covid-19, keputusan tersebut tentunya sangat sensitif bagi semua pihak. Namun, Garuda memang telah memberikan hak-hak sesuai yang tertera bagi mereka yang diselesaikan masa kerjanya dengan lebih cepat.

“Kami selalu memastikan protokoler terjadi, untuk detil jumlah pekerja saat ini memang terlalu sensitif. Jadi kami tidak informasikan,” jelasnya, Kamis (4/6/2020).

Sebelumnya, Garuda telah menyampaikan kebijakan yang telah diberlakukan adalah penyelesaian lebih awal atas kontrak kerja pegawai dengan profesi penerbang dalam status hubungan kerja waktu tertentu. Penyelesaian kontrak tersebut, juga akan memenuhi kewajiban atas hak-hak penerbang sesuai masa kontrak yang berlaku.

Irfan juga menyebutkan kebijakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang matang dengan tetap memperhatikan hak-hak dari pegawai yang kontraknya diselesaikan lebih awal.

Adapun kebijakan tersebut dilakukan sebagai langkah berkelanjutan yang perlu ditempuh dalam upaya menyelaraskan tingkat permintaan operasional penerbangan yang saat ini terdampak signifikan pandemi Covid-19.

“Ini keputusan berat yang harus kami ambil. Namun demikian, kami yakin Garuda Indonesia akan dapat terus bertahan dan kondisi operasional perusahaan akan terus membaik dan kembali kondusif sehingga mampu melewati masa yang sangat menantang bagi industri penerbangan saat ini,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper