Bisnis.com, JAKARTA - Menghadapi fase normal baru, Garuda Indonesia Group melalui lini usaha transportasi dan logistik-PT Aerojasa Cargo meluncurkan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital yakni KirimAja
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan pandemi corona menuntut perusahaan untuk beradaptasi dan mengembangkan kesempatan bisnis pada era kenormalan baru (new normal).
"Salah satunya kami kembangkan melalui bisnis layanan logistik dengan memperkenalkan KirimAja yang merupakan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital," jelasnya, Selasa (2/6/2020).
Layanan pengiriman barang ini ditujukan ke sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani oleh seluruh armada Garuda Indonesia dan Citilink. Sementara itu, pengiriman untuk wilayah Jabodetabek dan wilayah antarkota lainnya yang didukung oleh layanan dari Aerojasa Cargo.
Menurutnya perkembangan pesat industri dagang elektronik (dagang-el/e-commerce) di Indonesia serta munculnya tren baru pada era normal, menjadikan sektor layanan logistik memiliki peran penting dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan pengiriman barang secara cepat, tepat, dan efisien.
Maskapai pelat merah tersebut menyasar sektor UMKM yang membutuhkan layanan pengiriman barang secara daring dengan tarif yang kompetitif.
Baca Juga
Model bisnisnya, lanjutnya, juga berbasis komunitas sebagai agen pengiriman melalui program Sohib KirimAja yang melayani pengiriman barang sampai dengan alamat tujuan pengiriman.
Saat ini KirimAja dilengkapi fitur yang dapat diakses dengan mudah seperti reservasi, booking management, real time tracking, tracing, pengecekan tarif pengiriman, hingga pembayaran yang dapat dilakukan dengan virtual account, aplikasi pendukung layanan “Kirim Aja” menawarkan konsep layanan “one-stop-service” untuk kebutuhan pengiriman paket ke seluruh Indonesia.
Sejauh ini pengiriman yang dilayani adalah barang umum, mulai dari produk fesyen, barang elektronik, perlengkapan rumah tangga, makanan kering, hingga produk non-perishable lainnya.
Perusahaan mengatakan nantinya akan dikembangkan kapasitas layanan lainnya, khususnya untuk segmentasi pengiriman makanan dengan durasi pengiriman yang lebih singkat