Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi PSBB Kurang Efektif, Benarkah Indonesia Dihantui Resesi? Ini Kata BKF

BKF menegaskan perekonomian tidak bisa kembali ke level normal dalam waktu singkat hanya dengan pelonggaran PSBB dan prospek ekonomi Indonesia juga masih mengalami tantangan berat.
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota, Kuningan, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlangsung, kemacetan lalu lintas masih terjadi di ibu kota./ANTARA FOTO-Rifki N
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota, Kuningan, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlangsung, kemacetan lalu lintas masih terjadi di ibu kota./ANTARA FOTO-Rifki N

Bisnis.com, JAKARTA - Relaksasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penerapan protokol new normal tidak akan serta merta mendorong perbaikan ekonomi secara signifikan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan bahwa sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan mobilitas tinggi pergerakannya tetap akan terbatas.

Justru menurutnya, pelonggaran PSBB juga harus dilihat secara komprehensif. Misalnya, jika relaksasi hanya terjadi di Jakarta, jangan-jangan daerah lain membutuhkan PSBB. Hal inilah yang menyebabkan perekonomian tidak bisa kembali ke level normal dalam waktu singkat.

"Saya melihat ini tidak akan balik ke 100 persen. Mayoritas dari aktivitas perekonomian yang membutuhkan mobilitas. Sudah pasti pembatasan masih ada," kata Febrio, Kamis (4/6/2020).

Pria yang menggantikan Suahasil Nazara sebagai Kepala BKF ini menambahkan bahwa prospek ekonomi Indonesia masih penuh tantangan. Ketidakpastian soal berakhirnya pandemi virus Corona juga belum bisa dipastikan.

Dalam kondisi tersebut, menurutnya prospek ekonomi Indonesia mengalami tantangan berat. Kendati demikian, otoritas fiskal berupaya supaya arah perekonomian Indonesia di tahun 2020 tidak mengarah ke negatif.

"Nah, kita berupaya supaya perekonomian kita tidak bergerak negatif atau resesi," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper