Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) diprediksi bisa meningkat sebesar 30 persen jika dibandingkan dengan rata-rata pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Staf Pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto mengatakan bahwa peningkatan konsumsi itu dengan asumsi adanya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Di samping itu, kembalinya beberapa sektor usaha yang semula belum dapat beoperasi seperti pertokoan, industri manufaktur, akan menjadi penyerap BBM nantinya.
Kendati demikian, asumsi kenaikan konsumsi BBM itu sangat bergantung oleh seberapa progresifnya penerapan new normal itu.
"Tetapi sebagai perkiraan kasar, penerapan new normal tahap awal kemungkinan dapat menaikkan konsumsi BBM sampai 30 persen dibanding ketika periode PSBB," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi peningkatan konsumsi BBM pada masa tatanan normal baru.
Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Alfon Simanjuntak mengatakan bahwa pada penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat tren konsumsi BBM menurun.
Kendati belum memproyeksikan lebih lanjut, Alfons menyebut kondisi new normal akan membuat konsumsi BBM akan lebih meningkat dibangingkan dengan pada saat penerapan PSBB.
"Namun jika dibandingkan dengan rerata normal sebelum ada pandemi Covid-19 tentu tetap angkanya di bawah," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).