Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Arus Balik, Kemenhub Pantau Gerbang Tol Cikupa

Pada masa H+4 Lebaran, terdapat kenaikan jumlah kendaraan dari para pekerja komuter di sekitar Banten dan Jakarta.
Gerbang tol Cikupa/wikipedia
Gerbang tol Cikupa/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pada arus balik Lebaran 2020, Direktorat Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan memantau kepadatan lalu lintas di Gerbang Tol Cikupa ke arah Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menjelaskan pada masa H+4 Lebaran, terdapat kenaikan jumlah kendaraan dari para pekerja komuter di sekitar Banten dan Jakarta.

Pantauan yang dilakukannya juga untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas yang masuk ke Jakarta pasca masa Lebaran.

“Kalau hari ini di Gerbang Tol Cikupa berdasarkan pihak operator jalan tol ada kenaikan hari ini. Namun, pergerakannya lebih ke masyarakat komuter. Jadi, masyarakat yang dari Jakarta kerjanya di sekitar Serang, Banten dan akan kembali,” katanya dalam keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu (30/5/2020).

Menurut Budi jumlah masyarakat yang akan balik dari mudik lebaran tidak sebanyak dari perkiraan awal.

Lebih lanjut lagi, dia menegaskan bahwa masyarakat yang berasal dari Sumatra sudah dilakukan pencegatan dan pemeriksaan dari Bakauheni.

“Banyak yang sudah dikeluarkan, tetapi kami akan tetap memantau potensi kenaikan mulai Sabtu sampai Senin. Dalam rentang waktu 3 hari ke depan, yang akan balik mungkin ada juga,” tambahnya.

Dengan dilakukannya penyekatan terhadap kendaraan yang dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan hingga check point yang berbatasan dengan Jakarta.

Sementara itu, sesuai arahan Menteri Perhubungan, Budi mengungkapkan pihaknya telah melakukan antisipasi mulai hari Sabtu sampai dengan Senin terhadap kemungkinan peningkatan jumlah kendaraan.

“Untuk kendaraan putar balik hari ini tidak terlalu banyak seperti sebelumnya. Jadi, saat ini pergerakan masyarakat dikarenakan untuk melakukan kegiatan ekonomi atau karena pekerjaan di sekitar dua provinsi, Banten dan Jakarta ini,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper