Repsol : Strategi Jangka Pendek Guna Menjaga Target Jangka Panjang
Komitmen investasi Repsol di Indonesia semakin nyata setelah temuan cadangan gas bumi di Blok Sakakemang pada awal 2019. Temuan perusahaan migas asal Spanyol ini, tercatat menjadi salah satu yang terbesar dalam satu decade terakhir.
Di sektor hilir, Repsol fokus memperbesar bisnis pelumas. Repsol mengaku pasar pelumasnya di Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di Asean.
Menghadapi kondisi pandemi Covid-19, Repsol pun berbenah. Awal Mei lalu, Pimpinan Repsol Antonio Brufau mengadakan pertemuan tahunan secara virtual untuk membicarakan langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona. Dalam pidatonya yang dikutip dari laman resmi Repsol, Brufau mengaku pihaknya akan memprioritaskan langkah-langkah ekonomi jangka pendek untuk menghindari kerusakan struktural pada kinerja produksi perseroan.
"Kita selalu memastikan bahwa langkah-langkah ini berkompromi dengan tujuan jangka panjang," katanya.
Seperti perusahaan lainnya, Repsol juga berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan dan memberikan hasil produksi pabrik hidroalkohol, ambulans dan lainnya.
CEO Repsol Josu Jon Imaz menyebut fokus kinerja 2020 tetap melihat perspektif strategis masa depan dengan menentapkan target perusahaan tanpa emisi pada 2050.
"Kami telah maju dalam diversifikasi kegiatan dan dalam komitmen kami terhadap transisi energi, [Repsol] menjadi pelopor di sektor ini setelah menetapkan target emisi nol bersih pada 2050,” tambahnya.
Adapun terkait temuan cadangan migas, baru-baru ini Repsol telah membuat penemuan minyak lepas pantai di perairan Meksiko dnegan sumur eksplorasi Polok-1 dan Chinwol-1 di Blok 29 di cekungan Salina. Kedua sumur ini mengkonfirmasi reservoir berkualitas tinggi dengan sumber daya bruto gabungan sebesar 650 juta barrel oil equivalent.