Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Scoot Mampu Kembalikan 75.000 Tiket dengan Uang Tunai!

Scoot mengaku telah menyelesaikan 75.000 proses pengembalian tiket dengan uang tunai dan voucer sejak 9 April 2020 hingga saat ini.
Pesawat Singapore Airlines terbang melewati pesawat Scoot di Singapore Airshow, Changi Exhibition Center, Singapura pada Februari 2016./Reuters-Edgar Su
Pesawat Singapore Airlines terbang melewati pesawat Scoot di Singapore Airshow, Changi Exhibition Center, Singapura pada Februari 2016./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Scoot, maskapai layanan minimum anggota Singapore Airlines Group, mengaku telah menyelesaikan 75.000 proses pengembalian tiket dengan uang tunai dan voucer sejak 9 April 2020 hingga saat ini.

CEO Scoot Campbell Wilson mengatakan kebijakan pengembalian dana dan voucer tersebut dilakukan atas penerbangan yang dibatalkan karena pandemi Covid-19. Hal ini membuat Scoot menjadi salah satu maskapai penerbangan pertama yang memberikan pelanggan pilihan pengembalian uang tunai dalam bentuk pembayaran asli, atau voucer perjalanan senilai 120 persen dari nilai tiket asli.

"Semenjak itu kami telah memproses hampir 75,000 pengembalian uang tunai dan voucer, dan tim kami bekerja keras menyelesaikan sisanya yang saat ini sedang dikerjakan sesuai tanggal keberangkatan," kata Wilson dalam siaran pers, Senin (18/5/2020).

Dia menuturkan dengan adanya larangan terbang untuk sebagian besar pesawat, banyak staf telah dikerahkan untuk dapat membantu memroses pengembalian dana dan permintaan di layanan pelanggan. Sementara itu, sebagian ada yang membantu layanan respons nasional Covid-19 di Singapura.

Pihaknya menjelaskan ratusan kru telah dikerahkan untuk membantu di People’s Association dan Ministry of Social & Family Development, serta bantuan lainnya dikerahkan di rumah sakit di sekitar Singapura untuk mendukung para tenaga kesehatan profesional.

Di sisi lain, Scoot telah mendukung pemulangan warga Singapura dan penduduk dengan penerbangan dari/ke Wuhan, Chennai dan Kuala Lumpur. Selain itu, juga berusaha membantu mempertahankan rantai pasok (supply chain) dengan layanan reguler ke Perth dan Hong Kong, dan banyak charter kargo ke beberapa kota-kota lain.

Wilson mengaku telah melihat pelonggaran pembatasan perjalanan dari beberapa negara berkembang seiring dengan tanda-tanda kemajuan dalam perang melawan Covid-19.

"Namun ketika perjalanan dilanjutkan, kami akan tetap mengikuti persyaratan pemerintah terkait dengan physical distancing, peralatan keselamatan, dan kebersihan. Kami akan berkomitmen untuk menjaga Anda, dan staff kami, tetap aman," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper