Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) belum maksimal dimanfaatkan para pelaku usaha di sektor ini.
Hal tersebut merujuk pada serapan KUR yang baru mencapai Rp2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun di 2020. "KUR yang selama ini sudah menjadi alat bantu yang menurut saya sangat efektif tapi belum terlaksana dengan baik," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (15/5/2020).
Edhy menyebut minimnya serapan KUR terjadi karena kurangnya informasi ke masyarakat. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masyarakat justru berani menerima kredit informal. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Menteri Keuangan serta Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan agar dana KUR segera dimanfaatkan.
Baca Juga
Terlebih program KUR saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "KUR sekarang berbeda. Saya ingat sekali waktu saya sebagai anggota Komisi VI DPR dulu, KUR itu hanya dapat Rp5 juta meningkat jadi Rp25 juta dan sekarang Rp50 juta tanpa agunan. Bahkan bisa akumulasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Edhy mengaku telah menyiapkan langkah agar para pelaku usaha bisa dan berani memanfaatkan KUR yang memiliki bunga sebesar 6 persen tersebut. Langkah yang dimaksud adalah kemudahan dalam perizinan.
"Nah, dari angka yang ada, untuk tidak menjadi perdebatan. Maka dari itu KKP melakukan langkah terobosan, kita memberikan penguatan kepada pelaku usaha," ungkapnya.