Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China akan membelanjakan anggaran sekitar US$205 miliar tahun ini untuk proyek-proyek, di antaranya dari jaringan 5G, peningkatan jaringan listrik, hingga pembaruan rel kereta api. Upaya ini dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian setelah wabah virus corona.
BloombergNEF mengungkapkan, sektor-sektor tersebut adalah di antara tujuh sektor yang diidentifikasi pemeritah sebagai "infrastruktur baru," yang ingin diprioritaskan dalam pemulihann ekonomi.
Fokus pada stimulus ini dilakukan terjadi setelah lockdown yang diberlakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid-19 menyebabkan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen pada kuartal pertama.
Investasi dalam teknologi, transportasi massal, dan infrastruktur tenaga akan berbanding terbalik dengan rencana stimulus China pascakrisis keuangan tahun 2008 silam, yang berfokus pada industri berat dan infrastruktur, ungkap analis BNEF termasuk Nannan Kou.
"Harapannya adalah bahwa daerah-daerah ini, yang beberapa di antaranya kebal terhadap gangguan Covid-19, dapat membantu membentuk dasar pemulihan ekonomi China," kata BNEF dalam laporannya, seperti dikutip Bloomberg.
"Upaya ini tidak boleh dilabeli sebagai rencana stimulus hijau, tetapi merupakan indikator yang menjanjikan dari keinginan negara untuk menemukan pendorong pertumbuhan yang lebih hijau."
Baca Juga
Pengeluaran infrastruktur baru ini diharapkan membentuk bagian dari paket stimulus yang juga akan memasukkan penyaluran uang ke ekonomi lama. Berikut ini rincian investasi dan bagian dari pengeluaran tersebut:
Sektor | Persentase stimulus |
Jaringan kereta api dan metro | 59 persen |
Saluran listrik tegangan ultra tinggi | 13 persen |
Jaringan 5G | 12 persen |
Internet of Things (IOT) | 7 persen |
Pusat data | 6 persen |
Kecerdasan buatan | 2 persen |
Pengisian daya kendaraan listrik | 1 persen |
Sumber: Bloomberg
Pemerintah kemungkinan akan mendukung proyek-proyek di bidang ini dengan memberi izin prioritas, bersama dengan jaminan tanah, energi dan tenaga kerja, sementara pembiayaan akan berasal dari utang kota khusus.
Investasi dalam jaringan 5G dapat mendorong permintaan baterai yang dibutuhkan untuk daya cadangan dan mempercepat pengembangan kendaraan otonom, menurut laporan BNEF. Saluran listrik UHV akan menghubungkan fasilitas pembangkit listrik jarak jauh ke pusat-pusat populasi utama.
"Ketujuh area ini bukanlah hal baru dalam daftar prioritas ekonomi negara dan pada awalnya dipandang sebagai bagian dari upaya berkelanjutan China untuk mengalihkan ekonominya dari produk manufaktur kelas bawah," kata BNEF. “Wabah Covid-19 dan lockdown nasional berikutnya telah meningkatkan pentingnya sektor-sektor ini.”