Bisnis.com, JAKARTA – Para pengusaha meminta pemerintah membentuk Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (KP3N) agar perekonomian Indonesia dapat segera bangkit setelah wabah Covid-19 berlalu.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan komite khusus itu, diharapkan dapat memberi dukungan dan merumuskan kebijakan yang dibutuhkan seperti, stimulus, relaksasi ketentuan, permodalan dan lainnya.
"Komite ini seyogyannya diketuai dari unsur dunia usaha dengan para anggota dari asosiasi/organisasi dunia usaha masing-masing sektor usaha, dari unsur pemerintah/instansi terkait dan unsur perguruan tinggi dan pengamat ekonomi," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (11/5/2020).
Menurut Sarman, kalangan pengusaha dinilai perlu memimpin tim tersebut lantaran pengusaha lebih tahu kondisi di lapangan dan apa saja yang dibutuhkan.
Selain itu, lanjutnya, komite tersebut harus bekerja langsung di bawah koordinasi Presiden. Hal itu diperlukan agar berbagai langkah dan upaya persiapan yang dibutuhkan dapat segera diputuskan oleh Kepala Negara.
"Jika di bawah koordinasi setingkat menteri takutnya Komite ini berjalan lambat karena dikhawatirkan akan muncul ego sektoral dari masing masing intansi yang membuat kinerja komite lamban. Semoga usulan ini mendapat respons yang positif dari Presiden," katanya.
Baca Juga
Di samping itu, Sarman menilai momentum Idulfitri 2020 yang merupakan puncak perputaran uang terbesar di Indonesia dan seharusnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi kuartal II tidak lagi dapat diandalkan.
Bahkan aliran uang warga kota dari Jabodetabek ke daerah tujuan mudik yang selama ini cukup tinggi, diperkirakan akan turun hingga 80 persen.
Oleh karena itu, Sarman meminta pemerintah menyiapkan rancangan besar atas langkah yang harus dilakukan untuk mempercepat aktivitas bisnis bergairah yang akan memicu naiknya konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.
Terlebih di tengah kondisi banyaknya korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja yang dirumahkan akibat pandemi.