Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Maskapai Dituduh Banting Tarif Kargo, INACA Buka Suara

INACA menyebut saat ini maskapai hanya dapat mengandalkan pendapatan non-penumpang alias dari pengangkutan kargo.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 04 Mei 2020  |  12:45 WIB
Maskapai Dituduh Banting Tarif Kargo, INACA Buka Suara
Ilustrasi - Aktivitas di sebuah pesawat kargo logistik. - Bisnis/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menyebut perang tarif antara maskapai nasional dengan perusahaan jasa kargo merupakan unsur bisnis.

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto enggan menanggapi soal tarif kargo udara maskapai nasional yang lebih murah dibandingkan dengan perusahaan jasa kargo. Persoalan tersebut murni merupakan skema bisnis business to business (B to B).

"Kami enggak pernah ada [komunikasi dengan Asperindo], karena itu ranah maskapai secara B to B," ujarnya, Senin (4/5/2020).

Dia menambahkan saat ini maskapai hanya dapat mengandalkan pendapatan non-penumpang alias dari pengangkutan kargo. Adapun, barang-barang yang banyak diangkut oleh operator penerbangan itu mayoritas berupa alat kebutuhan penanganan virus corona.

Pihaknya menjelaskan barang-barang yang ia maksud ialah alat-alat kesehatan, vitamin, alat perlindungan diri (APD), obat-obatan, dan lain-lain. Biasanya, pengangkutan ini pun dilakukan maskapai dengan melibatkan pihak ketiga atau agen.

"Jadi sedikit yang dilakukan langsung [pelanggan ke maskapai]," tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Bidang Transportasi dan Infrastruktur Asperindo Hari Sugiandi sebelumnya mengeluh lantaran sejumlah maskapai penumpang mematok harga jauh di bawah harga pasar untuk biaya pengiriman kargo udara. Semestinya pengiriman kargo yang diumumkan secara resmi dipatok seharga Rp77.300 per kilogram.

"Namun, maskapai penumpang menjualnya dengan harga Rp53.000 per kilogram. Ini otomatis tidak membangun UKM yang sudah berjalan, sudah ada, kenapa [mereka] tidak ikuti harga itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

logistik inaca

Sumber : Tempo.co

Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top