Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memproyeksikan sejak pandemi Covid -19 hingga akhir tahun dapat mengangkut muatan sejumlah 3.859 TEUs atau bahkan lebih, melalui kapal tol laut.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro akan memaksimalkan pelaksanaan operasional kapal tol laut guna menjamin distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya di Indonesia. Adapun, sepanjang triwulan I/2020 realisasi muatan yang telah diangkut melalui kapal tol laut yang dioperasikan oleh perusahaan sebesar 1.393 TEUs.
"Dengan realisasi tersebut kami memproyeksikan dapat mengangkut muatan sejumlah 3.859 TEUs dan diharapkan lebih hingga akhir tahun ini," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (1/5/2020).
Pihaknya menuturkan proyeksi target tersebut sesuai dengan jadwal pelayaran yang tetap dan teratur.
Dia mengatakan muatan berangkat kapal tol laut yang dioperasikan banyak mengangkut sembako seperti gula, tepung terigu, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar dan yang lainnya. Sedangkan untuk barang kebutuhan penting seperti benih padi, jagung dan kedelai, pupuk, semen, elpiji tiga kilogram, triplek, besi baja konstruksi, baja ringan.
Pihaknya juga terus memaksimalkan potensi muatan balik pada kapal tol laut dengan membawa hasil alam dari daerah untuk dapat dipasarkan di jawa port, sehingga diharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Sebagai informasi bahwa kapal tol laut dapat mengangkut potensi muatan seperti sembako, curah, batubara, batang kayu, dan lainya.
Baca Juga
"Beberapa waktu lalu, dari Morotai menuju Surabaya, kami membawa muatan balik berupa ikan tuna dan batang kelapa. Begitupun di daerah Tarempa, Natuna kami mengoptimalkan muatan seperti ikan, cumi-cumi, dan cengkeh," sambungnya.
Pada tahap awal Program Tol Laut diluncurkan, Pelni menjadi satu-satunya operator. Seiring dengan perkembangan program tol laut, terdapat beberapa operator selain Pelni baik itu dari BUMN maupun swasta. Tahun 2019, Pelni mendapatkan 7 rute penugasan termasuk rute – rute daerah Hub di wilayah Bitung, Tahuna dan Aceh.