Bisnis.com, JAKARTA — Harga gula pasir putih di pasaran selama beberapa pekan terakhir, khususnya jelang Ramadan, rata-rata di kisaran Rp 18.500-Rp 20.000 per kg.
Kementerian Pertanian (Kementan), Sabtu (25/4/2020), menyatakan segera melakukan berbagai upaya taktis guna menstabilkan harga gula pasir putih sekaligus menjamin ketersediaannya di pasaran. Sebagai diketahui, Mentan Syahrul Yasin Limpo sejak awal April telah meminta agar pabrikan gula rafinasi juga ikut memproduksi gula pasir putih yang bisa dikonsumsi masyarakat.
Kemudian, sebanyak 250.000 ton gula pasir putih juga telah digelontorkan Kementan ke pasaran, ditambah juga sinergi Kementan bersama instansi pemerintah lainnya menggelar Operasi Pasar (OP).
Kinerja Kementan itu mendapat tanggapan dari mantan Mentan Bungaran Saragih. Menurut Bungaran, meskipun secara khusus tugas kerja Kementan tidak bertanggungjawab penuh terhadap urusan stabilitas harga, namun hal itu tidak dijadikan batasan.
"Soal harga, sebetulnya tidak jadi kewenangan Kementan juga. Tapi ini kan menyangkut kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, kiranya Kementan juga telah tepat," ujar Bungaran.
Bungaran menjelaskan, posisi kinerja Kementan lebih utama pada menjaga ketersediaan pangan ke masyarakat. Caanya dengan memastikan pasokan dan produksi komoditas pangan lancar.
Baca Juga
"Tapi Kementan tidak tinggal diam nyatanya. Peran Kementan ikut dalam menjaga stabilitas harga gula pasir dan stoknya harus diapresiasi. Menunjukkan bahwa terkait kebutuhan pangan masyarakat, Kementan tetap tanggung jawab," kata Bungaran yang juga Guru Besar Ekonomi Pertanian IPB ini.
Adapun dalam perkembangan lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menggandeng PT Industri Gula Nusantara (IGN), menggelar operasi pasar gula pasir menyusul tingginya harga komoditas tersebut di beberapa daerah.
"Kegiatan ini merupakan inisiatif pemerintah dengan swasta karena sekarang harga gula sudah di atas HET yang seharusnya Rp12.500/kg. Bahkan, di Semarang harganya sampai Rp20.000/kg," kata Kepala Seksi Pengembangan Pasar dan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) Disperindag Provinsi Jawa Tengah Ido Ibrahim di sela operasi pasar di Pasar Gede Solo, Jateng, Sabtu.
Ia mengatakan OP dilakukan seiring dengan masuknya keran impor raw sugar dari Thailand dan India ke Jawa Tengah sejak satu bulan yang lalu.
"Dan saat ini diproses oleh PT IGN. Dengan produksi yang sudah cukup banyak, harapannya jelang Lebaran, (OP) di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga gula pasir tersebut, dikatakannya, disebabkan oleh pasokan raw sugar yang sempat terhenti dan baru masuk ke Jawa Tengah sejak satu bulan lalu. "OP di Solo ini yang pertama, besok kemungkinan di Semarang karena harga di sana juga tinggi," katanya dilansir Antara.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional IGN Teuku Banta mengatakan kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Satgas Pangan Polda Jateng, Disperindag Jateng, dan PT IGN.