Bisnis.com, JAKARTA - Organda berharap pemerintah bisa memberikan kesempatan untuk ikut terlibat dalam distribusi bantuan sosial atau bansos berupa sembako bagi warga yang kurang mampu.
Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono mengatakan hal itu supaya pengusaha angkutan darat, terutama pengemudinya juga tetap bisa memperoleh penghasilan untuk keberlangsungan hidupnya. Adapun, selama ini pemerintah hanya melibatkan transportasi daring atau ojek online (ojol).
“Semestinya kami bisa dan kami siap kok,” jelasnya, Kamis (23/4/2020).
Sementara itu, Ketua DPP Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan saat ini usaha angkutan umum sudah sangat terpuruk karena tidak dapat beroperasi dengan normal akibat berbagai antisipasi penyebaran virus corona yang membuat tak dapat beroperasi normal.
Para perusahaan angkutan darat sendiri jelasnya, hanya mampu mempertahankan kendaraannya antara 1 hingga 2 bulan lagi. Tanpa adanya restrukturisasi dari kreditur yang diaplikasikan secara menyeluruh tentu usaha angkutan darat akan benar-benar berhenti.
"Dalam batasan utama yang sudah diberi relaksasi Rp10 miliar tadi sebagian pengusaha kami yang jumlahnya memiliki di atas 10 bus, tidak akan dapat bantuan secara langsung. Kami sedang perjuangkan dan data, jangan-jangan setelah Juli perusahaan bus sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta stimulus perpanjangan STNK yang sebagian daerah sudah tidak adanya denda untuk keterlambatan bayar. Pasalnya, sebagai perusahaan transportasi, aset utamanya ada pada kendaraan.