Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Lagi-Lagi Jokowi Sentil Menteri Perdagangan Soal Harga Pangan

Presiden Joko Widodo kembali menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Pasalnya sejumlah harga bahan pokok masih tinggi, bahkan beberapa malah naik.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Pasalnya sejumlah harga bahan pokok masih tinggi, bahkan beberapa malah naik.

“Saya enggak tahu ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa ini belum bergerak,” kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas mengenai antisipasi kebutuhan pokok melalui video conference, Selasa (21/4/2020).

Jokowi menjabarkan bahwa harga beras saat ini naik 0,4 persen. Padahal pada saat yang sama harga gabah mengalami penurunan 5 persen.

Presiden menilai pasti ada masalah di lapangan terkait dengan hal tersebut. Logikanya saat harga gabah kering turun, seharusnya harga beras juga mengikutinya.

“Ini petaninya enggak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakatnya dirugikan. Ini yang untung siapa, dicari!” kata Jokowi.

Presiden juga mencatat harga gula belum bergerak turun. Begitu pula dengan harga bawang putih dan bawang bombay.

“Minggu kedua April saya lihat yang masih naik harga daging sapi, cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, gula, dan harga yang turun daging ayam,” kata Presiden.

Presiden pun dalam kesempatan itu juga meminta satgas pangan dan kepolisian berkerja sama untuk memastikan kelancaran rantai pasokan. Distribusi harus dipastikan sesuai dengan pergerakan kebutuhan masyarakat.

Jangan sampai ada praktik-praktik yang tidak tidak sehat. Hal ini akan merugikan petani dan juga masyarakat secara luas.

Sebelumnya, Jokowi juga telah menegur Mendag untuk segera merespons kondisi saat ini dengan sejumlah kebijakan. Presiden menilai aturan-aturan yang ada tidak relevan untuk menjawab tantangan ekonomi saat ini.

Seperti diketahui dunia tengah berhadapan dengan pandemi Covid-19. Virus ini telah memukul ekonomi hampir seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper