Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Rabu (15/4/2020), melaporkan neraca perdagangan Maret 2020 mengalami surplus US$743 juta.
Kondisi surplus ini dipicu oleh posisi ekspor yang lebih besar dari impor pada Maret ini.
Untuk nilai ekspor, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angkanya mencapai US$14,09 miliar atau meningkat 0,23 persen dari bulan sebelumnya.
Dari komponennya, ekspor migas Indonesia turun 16,29 persen menjadi US$670 juta. Tetapi ekspor nonmigas meningkat 1,24 persen dari bulan sebelumnya menjadi US$13,42 miliar pada Maret 2020.
Secara year on year (yoy), Suhariyanto menuturkan ekspor Maret 2020 mengalami penurunan 0,20 persen dari posisi USs$14,12 miliar pada Februari 2020. Hal ini dipicu karena adanya penurunan ekspor migas sebesar 40,91 persen.
"Jadi total ekspor kita masih meningkat secara mtm dan yoy-nya mengalami penurunan tipis 0,20 persen," ujar Suhariyanto, Selasa (15/4/2020).
Sementara itu, nilai impor pada Maret 2020 mencapai US$13.35 miliar dollar AS. Posisi ini meningkat 15,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Impor meningkat dipicu oleh impor nonmigas yang naik 19,83 persen. Secara yoy, impor kita mengalami penurunan tipis sebesar 0,75 persen.