Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta—Bandung bisa terus dikerjakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa terkait dengan kelanjutan pengerjaan proyek dalam masa pandemi Covid-19 ini termasuk kereta cepat masih bisa berlangsung dengan catatan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku.
"Kalau yang kereta cepat tadi masih jalan terus, kalau sudah ada putusan nasional, kami nanti lakukan hal yang sama," ujar Basuki saat konferensi melalui video, Selasa (7/4/2020).
Saat ini, katanya, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan Covid-19, termasuk dalam merumuskan berbagai kebijakan dan imbauan pada masyarakat.
"Untuk kegiatan fisik karena ini bisa [termasuk] kondisi kahar, kami belum ada secara nasional untuk menghentikan, misal, mudik belum ada policy, baru usulan, ini pun belum diputuskan, mungkin nanti ada putusan yang lain, terus dinamis," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mahendra Vijaya mengatakan bahwa saat ini beberapa proyek perseroan berjalan dengan protokol pencegahan Covid-19.
Baca Juga
"Untuk beberapa proyek KCJB [kereta cepat Jakarta—Bandung] di beberapa seksi masih berjalan dengan protokol yang sama," ujar Mahendra kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).
Sementara itu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan proyek kereta cepat Jakarta—Bandung (KCJB) berjalan normal, tetapi dilakukan pengetatan dan pembatasan akses keluar masuk area proyek.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan bahwa upaya tersebut adalah untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di lingkungan proyek KCJB.
"Kami juga meminta seluruh kontraktor proyek KCJB benar-benar mengindahkan aturan pemerintah terkait pandemi ini. Teknisnya, masing-masing kontraktor diimbau melakukan screening kesehatan untuk seluruh karyawannya dan melaporkan kesehatan karyawan setiap hari,"katanya kepasa Bisnis, Kamis (2/4/2020).