Bisnis.com, JAKARTA - Virus Corona membawa dampak yang luas termasuk pengusaha eksportir. Salah satunya PT. Rumah Produk Indonesia.
Direktur Utama PT. Rumah Produk Indonesia Nursyamsu Mahyuddin mengatakan ekspor produk holtikulturanya ke negara Timur Tengah dan Asia Selatan mulai terganggu. Hal ini disebabkan terbatasnya aktivitas produksi hingga perusahaan pembeli.
Dia menjelaskan imbauan bekerja di rumah yang disampaikan pemerintah ternyata juga dilakukan sampai ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang mengeluarkan surat keterangan asal (SKA). SKA atau Certificate of Origin kata Nursyamsu diperlukan oleh pembeli atau importir di beberapa negara untuk memperoleh keringanan biaya masuk.
"Semoga harga dapat diatur sedemikian rupa sehingga SKA tetap dapat diterbitkan," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Nursyamsu memprediksi pandemi virus corona masih berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Untuk itu, pihaknya sedang melakukan berbagai penyesuaian dalam target perusahaan baik dari sisi pemasaran dan produksi.
"Yang terpenting adalah melakukan pengetatan ikat pinggang dan menghitung dengan cermat cash flow perusahaan agar tetap dapat survive dan tidak kehabisan nafas," katanya.
Baca Juga
Namun yang agak berat, lanjut Nursyamsu, tak lama lagi akan datang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang biasanya membutuhkan pengeluaran ekstra dari perusahaan. "Semoga ada kebijakan pemerintah yang juga dapat dipahami oleh para karyawan nantinya," tukasnya.