Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Lockdown, Ini Alternatif Cegah Corona dari Sektor Logistik

Interaksi para pembeli di toko ritel tentu berpotensi meningkatan penyebaran wabah, sehingga harus terbangun sistem logistik yang meminimalkan kedatangan pembeli secara langsung.
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Pembatasan pergerakan manusia dalam proses distribusi barang bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan pada situasi terdampak pandemi corona, pergerakan barang dan pergerakan manusia untuk mendapatkan barang harus dibatasi dengan membangun suatu sistem logistik yang dapat meminimalkan potensi penyebaran wabah.

Dia menuturkan perlu ada beberapa pertimbangan dari sisi logistik dan rantai pasok distribusi. Pergerakan ini dibatasi dalam proses pengiriman barang dari sumber pasokan ke suatu kota.

"Selain itu, pembatasan pergerakan juga dilakukan di dalam kota tersebut, yaitu pergerakan orang dari rumah ke lokasi ritel seperti pasar modern maupun tradisional," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya, interaksi para pembeli di toko ritel tentu berpotensi meningkatan penyebaran wabah, sehingga harus terbangun sistem logistik yang meminimalkan kedatangan pembeli secara langsung.

Setijadi menyatakan langkah awal dalam membangun sistem logistik itu dengan memetakan rantai pasok pangan, baik permintaan (kebutuhan pangan) maupun pasokannya. Adapun, pemetaan permintaan mencakup penentuan batas wilayah dan jumlah penduduk masing-masing wilayah, serta penentuan barang/komoditas yang dibutuhkan (jenis dan volume).

Dia menambahkan pemetaan pasokan mencakup identifikasi dan penentuan sumber-sumber pasokan masing-masing jenis barang/komoditas berikut kapasitasnya.

"Dalam pemetaan juga harus diidentifikasi sistem distribusi yang akan digunakan, termasuk penentuan para pelaku usaha yang akan terlibat beserta jumlah, jenis, dan sebaran fasilitas-fasilitas distribusinya," paparnya.

Pihaknya menyampaikan beberapa prinsip yang harus diperhatikan yakni kebijakan pembatasan wilayah harus mengantisipasi jaminan pemenuhan keamanan keperluan sosial, terutama pangan dan kesehatan.

Kemudian, pengurangan interaksi dalam pemesanan, pembayaran, dan pengiriman bahan pangan. Pemesanan dan pembayaran hanya dilakukan melalui aplikasi online. Untuk pembayaran sudah tersedia sejumlah aplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper