Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Steril dari Virus Corona Jadi Fokus Perusahaan Logistik

Namun, yang menjadi masalah adalah kapasitas logistik yang aman atau bebas virus masih jauh pangang dari api.
Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengklaim kapasitas sarana logistik di Indonesia tidak akan banyak terdampak apabila pemerintah setuju untuk menggunakan opsi karantina wilayah, tetapi tidak dengan aspek kesterilan terhadap virus Corona (Covid-19)

Ketua ALI Zaldy Ilham Masita memperkirakan dari sisi total kapasitas logistik saat ini sebenarnya kondisinya cukup jika lockdown terjadi. Namun, yang menjadi masalah adalah kapasitas logistik yang aman atau bebas virus masih jauh pangang dari api.

"Hal itu dikarenakan masih banyak perusahaan logistik yang belum siap untuk membuat proses dan personel mereka aman dari virus," kata Zaldy, Rabu (18/3/2020).

Pihaknya berharap pemerintah segera membantu perusahaan logistik agar mendapatkan peralatan pelindung kesehatan dengan murah atau bahkan gratis.

Termasuk permintaan untuk bisa menghapus larangan atau pembatasn (lartas) impor alat kesehatan untuk sementara, sehingga pihak swasta bisa melakukan impor dengan cepat alat kesehatan yang penting dalam mencegah Covid-19.

Pasalnya, pelaku logistik harus bisa memastikan karyawan mereka sampai level paling bawah, harus dilengkapi dengan alat pelindung kesehatan yang memadai seperti masker dan sarung tangan selama kerja.

Selain itu, imbuhnya, juga memastikan bahwa karyawan yang sakit tidak memaksakan diri masuk kerja. Pelaku logistik juga perlu mempersiapkan perubahan sistem operasional terutama di dalam gudang sehingga tidak banyak karyawan yang berkumpul pada satu lokasi pada saat yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper