Bisinis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) melakukan koreksi pertumbuhan logistik pada tahun ini menjadi hanya 5 persen dari semula hingga 14 persen akibat wabah virus corona (Covid-19).
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita memaparkan imbas virus corona cukup besar terhadap logistik sepanjang dua bulan berjalan pada tahun ini. Adapun, proyeksi pertumbuhan sektor logistik sebelumnya berkisar antara 12 hingga 14 persen.
Dia menuturkan penyebab utama adalah adanya penurunan aktivitas ekspor dan impor dengan China hingga 70 persen dibandingkan dengan kondisi normal.
"Impor melalui jalur udara dari China sudah berkurang 70-80 persen sejak Januari 2020, sedangkan jalur laut juga berkurang sekitar 30 persen," kata Zaldy, Minggu (15/3/2020).
Tak hanya itu, lanjutnya, ekspor ke China untuk produk jenis perishable atau segar juga berkurang jauh karena Negeri Panda itu membatasi impor produk segar.
Prediksi tersebut, kata dia, dengan mempertimbangkan ekonomi indonesia yang diharapkan tumbuh di kisaran 5 hingga 6 persen. Selain itu juga didukung oleh sektor dagang daring yang naik tajam dan makin banyak perusahaan yang melakukan outsourcing logistik.
Sementara itu pada tahun lalu, pertumbuhan logistik cukup cemerlang dan mencapai 12 persen karena banyak didukung oleh beroperasinya sejumlah infrastruktur baru.