Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasta Didorong Berperan Aktif Bangun Jalan Tol di Luar Jawa

Tol Prakarsa Swasta Banyak Hiasi Kota Metropolitan, Pengamat: Kawasan Di Luar Jawa Juga Harus Dijamah
Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Peran swasta dalam merealisasikan target pembangunan 2.500 kilometer jalan tol yang dicanangkan pemerintah pada periode 2020-2024 sangat dibutuhkan, salah satunya melalui skema pembangunan atas prakarsa.

Namun, jaringan tol atas prakarsa didorong agar lebih merata atau tidak hanya melulu di kawasan metropolitan yakni yang sebagian besar berada di Pulau Jawa.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan bahwa pemerintah juga harus aktif mendorong swasta untuk menginisiasi proyek jaringan jalan tol di luar Pulau Jawa.

"Hingga saat ini yang paling banyak diincar swasta adalah kawasan metropolitan yang berada di Jawa. Alasannya jelas, kawasan tersebut menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang lebih cepat," katanya kepada Bisnis, Minggu (8/3/2020).

Menurutnya, pengembangan konektivitas melalui prakarsa swasta di luar Jawa memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah kondisi lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang perkembangannya berjalan lambat.

Pasalnya, LHR akan mengikuti perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Walhasil, Yayat menilai swasta harus disinergikan dalam perencanaan tata ruang sebuah kawasan. Tujuannya adalah agar pembangunan fisik tata ruang menjadi terintegrasi dengan pembangunan konektivitasnya.

"Swasta, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat harus terus bersinergi agar pembangunan konektivitas terintegrasi dengan kawasan-kawasan potensial, misalnya pariwisata. Jadi kalau destinasi wisata rampung dikerjakan, aksesnya pun siap. Nah, di situlah swasta bisa berperan misalnya melalui prakarsa jalan tol," ujarnya.

Berdasarkan data yang Bisnis himpun, hingga saat ini, terdapat delapan ruas tol prakarsa swasta yang pembangunan fisiknya belum dimulai.

Yang terbaru adalah Tol Ulujami - Jati Asih yang belum lama ini disampaikan oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Emiten berkode saham META ini menggandeng PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Acset Indonusa Tbk., dan PT Triputra Utama Selaras sebagai rekan dalam konsorsium.

Adapun. untuk proyek jalan tol Ulujami - Jati Asih, konsorsium tersebut sudah mendapatkan izin prakarsa pengusahaan jalan tol tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Januari 2020.

Kemudian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa ada usulan pembangunan ruas Gilimanuk — Denpasar dilakukan oleh badan usaha sebagai pemrakarsa. Hanya saja, belum ada keputusan terkait siapa pemrakarsa tersebut.

Selain itu, ada juga enam proyek tol prakarsa lainnya yang diketahui akan memasuki proses tender. Enam ruas tol tersebut adalah Tol Solo - Yogyakarta - Kulon Progo berstatus tol yang diprakarsai konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Gama Group, PT Daya Mulia Turangga, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk,; Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Passer yang diinisiasi PT Waskita Toll Road; dan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Daya Mulia Turangga.

Terakhir, ada tol akses Patimban yang diprakarsai Jasa Marga, PT Surya Semesta Internusa Tbk., PT Jasa Sarana, PT Daya Mulia Turangga; tol Kamal - Teluk Naga - Rajeg oleh PT Duta Graha Karya; dan tol Semanan - Balaraja yang diprakarsai PT PP Infrastruktur dan PT Delta Mega Persada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper