Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Waktunya Pacu Kredit, Obligasi Indonesia Kian Aduhai

Berita mengenai membaiknya profil risiko nasabah yang menjadi sinyal positif industri keuangan, salah satunya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (5/3/2020).
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai membaiknya profil risiko nasabah yang menjadi sinyal positif industri keuangan, salah satunya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (5/3/2020).

Berikut sejumlah rincian topik utamanya:

Waktunya Pacu Kredit. Profil risiko nasabah yang membaik menjadi sinyal positif bagi industri keuangan untuk memacu penyaluran pembiayaan seiring dengan tren suku bunga rendah.

Kemarin, PT Pefindo Biro Kredit merilis laporan profil risiko nasabah yang berasal dari bank umum, bank pembangunan daerah (BPD), bank perkreditan rakyat (BPR), dan perusahaan pembiayaan (multifinance). Dalam laporan tersebut, tingkat rasio debitur dengan risiko rendah (low risk) dan risiko sangat rendah (very low risk) meningkat, sedangkan untuk nasabah dengan risiko menengah (average risk), risiko tinggi (high risk), dan risiko sangat tinggi (very high risk) terjadi penurunan rasio.

Obligasi Indonesia Kian Aduhai. Kebijakan pemangkasan suku bunga oleh The Fed diprediksi kembali meningkatkan daya tarik obligasi Indonesia.

Kebijakan tersebut diyakini juga berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah dan pada gilirannya menjadikan pasar surat berharga Indonesia memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan obligasi lainnya.

Lampu Kuning Investasi Asing. Target realisasi penanaman modal asing di Tanah Air pada tahun ini diprediksi meleset, sejalan dengan aksi wait and see pelaku usaha akibat penyebaran virus corona.

Presiden Joko Widodo mengatakan, investasi yang masuk ke Indonesia pada awal tahun ini terhambat. Beberapa di antaranya bahkan menunda realisasi lantaran wabah virus corona yang menyebar di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Emas Terus Mendaki. Potensi harga emas berjangka untuk menyentuh level US$1.700 per troy ounce dalam jangka pendek masih terbuka, meskipun pada perdagangan kemarin bergerak relatif terbatas. Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada Selasa (3/3) bisa jadi bahan bakar, selain isu virus corona dan guncangan ekonomi global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper