Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot potensi gas bumi di dalam negeri karena dinilai masih dapat dijadikan tulang punggung energi nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa gas bumi dinilai masih menjadi tulang punggung energi nasional sekaligus salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia.
Namun menurutnya tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah mengatasi kesenjangan antara kebutuhan dan ketersedian energi tersebut.
Arifin menjelaskan, potensi gas di Indonesia saat ini masih terbilang besar dengan kepemilikan atas cadangan terbukti sebesar 97,5 trilliun kaki kubik dan belum sepenuhnya dioptimalkan.
"Gas menjadi salah satu backbone energi kita yang memang bisa kita manfaatkan karena ke depannya kebutuhan gas di dalam negeri akan bertambah dan itu harus kita alokasikan semaksimal mungkin pemanfaatannya," kata Arifin dalam keterangan resmi, Kamis (5/3/2020).
Meski demikian, Arifin mengungkapkan jika pengelolaan gas tidak dilakukan secara tepat maka sulit kiranya untuk mewujudkan kemandirian energi mengingat adanya potensi energi fosil yang akan habis.
Baca Juga
Arifin menambahkan, perbandingan cadangan gas Indonesia terhadap cadangan gas dunia kurang dari 2 persen.
Cadangan gas Indonesia hanya 1,53% dari cadangan dunia. Sementara Rusia menjadi yang terbesar untuk cadangan gas dunia. Hal serupa juga terjadi di minyak bumi, Indonesia hanya memiliki 0,2% dari cadangan minyak bumi dunia, sedangkan Cadangan minyak terbesar dimiliki oleh Venezuela.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya dengan salah satu caranya adalah mengaktifkan kembali sumur-sumur tua yang masih potensial.
"Saya meminta ke Pertamina dan SKK Migas, kita punya banyak cadangan yang belum teroptimalkan. Banyak sumur-sumur tua harus kita aktifkan lagi. Masih ada 74 potensi cekungan yang belum dikerjakan," tuturnya.