Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan kebijakan sektor energi dan mineral di bawah kepimpinannya difokuskan pada agenda pembangunan nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap pembangunan energi akan mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
"Ada tujuh agenda pembangunan yang kita lakukan mengacu pada visi misi Presiden Joko Widodo dan lima agenda pembangunan terkait sektor ESDM," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (4/3/2020).
Fokus pembangunan pertama terkait tentang memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan prosi EBT dalam bauran energi sebesar 19,5 persen, kapasitas pembangkit EBT 3,7 GW, pemanfaatan biofuel 17,4 juta kilo liter (KL), pembangunan smelter 52 unit, alokasi pemanfaatan gas domestik naik jadi 68 persen, produksi batubara 628 juta ton dan DMO batubara 187 juta ton, lifting migas 2,05 juta BOEPD, terdiri dari minyak 743.000 BOEPD dan gas 1.314 BOEPD.
Selanjutnya mengurangi kesenjangan, melalui program BBM satu harga di 500 titik dan penambahan PLTS Rooftop sebesar 73 MW.
Untuk fokus peningkatan kualitas dan Daya Saing SDM, melalui pelatihan sektor industri 25.026 orang, pelatihan aparatur KESDM 7.302, pelatihan vokasi masyarakat 1.522 orang hingga sertifikasi kompetensi tenaga teknis 47.435 orang.
Baca Juga
Dari sisi fokus program infrastruktur, Kementerian ESDM mengandalkan sederet proyek, seperti penambahan kapasitas pembangkit hingga 5,7 GW, rasio elektrifikasi 100 persen, konsumsi listrik per kapita 1.408 kWh/kapita, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum 1.558 unit, Jaringan Gas Kota 800.000 Sambungan Rumah Tangga, Panjang Pipa Transimis dan Distribusi 17,3 ribu Kilo Meter, 6 pengembangan dan pembangunan kilang dan 500 unit sumur ekplorasi air tanah.
Agenda terakhir adalah membangun lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan Iklim, melalui penurunan emisi GRK Sektor Energi hingga 142 juta ton CO2, luas lahan reklamasi tambang 71.000 hektare, 12 petaa geologi bersistem dan bertema, 17 lokasi penanganan sistem mitigasi bencana geologi dan pengembangan 14 unit pos pengamatan gunung api.
Arifin menjelaskan semua program strategis tersebut dijalankan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024.
Dia berharap kebijakan dan program strategis bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembanban industri. "Kalau dimaksimalkan terutama energi lokal yang di desa-desa, bisa menghasilkan energi sendiri, kemandirian energi akan segera terwujud," kata Arifin.