Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Besok, Tiket Murah ke 10 Destinasi Pariwisata Berlaku

Pemerintah sudah menyiapkan Rp500 miliar yang nantinya menjadi diskon 30 persen tarif maskapai. 
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com,JAKARTA - Pemberian insentif tarif maskapai ke 10 destinasi pariwisata sudah bisa dipesan mulai besok, (1/3/2020).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan 10 destinasi pariwisata yang dimaksud antara lain adalah Denpasar, Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan Malang. 

Untuk menyediakan diskon atau insentif tarif maskapai, Menhub menyatakan dari sisi pemerintah sudah menyiapkan Rp500 miliar yang nantinya menjadi diskon 30 persen tarif maskapai. 

Adapun, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta Airnav memberikan diskon 5 persen dan pertamina 15 persen untuk harga avtur.  

Sehingga jika diakumulasi, total diskon tiket pesawat yang diterima konsumen sebesar 45 persen hingga 50 persen untuk 25 persen kursi maskapai.

"Kalau dihitung pertamina, 15 persen. AP dan AirNav 5 persen. Jadi total insentif yang diberikan yaitu 50 persen. Itu untuk 25 persen kursi penerbangan ke 10 destinasi wisata selama 3 bulan yaitu mulai 1 Maret hingga 31 Mei," kata Budi Karya di Bandara Soetta, Sabtu (29/2/2020). 

Wakil Dirut Garuda Indonesia Dony Oskaria mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan insentif dari pemerintah. Bahkan, pihaknya juga membantu untuk mengampanyekan pemberian insentif tersebut. 

"Kami menyambut baik, jadi kami juga membantu kampanye. Kami berencana untuk menambah enam rute baru [dari luar negeri], jadi ini bisa menambah perjalanan ke Denpasar," katanya. 

Dia berharap adanya insentif tersebut bisa menambah okupansi Garuda khususnya ke Denpasar. 

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan insentif tersebut bertujuan untuk mendorong pariwisata domestik untuk mengisi hal ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper