Bisnis.com, JAKARTA - Produsen ban asal Korea Selatan Hankook Tire Co., Ltd. menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini terakselerasi. Perseroan berencana untuk menggenjot lini produksi ban berukuran besar dan fokus mengedepankan citra premium.
President Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin mengatakan pihaknya memiliki fokus produk yang sejalan dengan orientasi global, yaitu produk ban penumpang segmen SUV. Hankook siap memasok produk bagi manufaktur mobil di Indonesia yang ingin mencari alternatif ban berkualitas premium dengan nilai ekonomis sebagai Original Equipment (OE).
"Target penjualan global tahun ini menjadi tugas bersama bagi seluruh jaringan penjualan Hankook di seluruh wilayah, tak terkecuali Indonesia yang membutuhkan strategi khusus dalam merebut pasar yang lebih luas. Kami berencana tidak hanya mengandalkan jaringan retail saja," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/2/2020).
Perseroan mencatat penjualan ban high-inch (ban dengan diameter lebih dari 17 inci) mampu mendominasi penjualan sebesar 55,4 persen dari seluruh penjualan dan mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen secara year-on-year. Penjualan ini khususnya didukung berkat penjualan ban high-inch yang meningkat di China, sehingga Hankook mengalami pertumbuhan yang lebih stabil di replacement market (RE).
Sementara itu, Hankook terus memperkuat pemasaran lini ban high-inch dengan memperbanyak kemitraan strategis dengan produsen mobil premium ternama, seperti Porsche Cayenne generasi ketiga, Audi Q8 generasi terbaru, dan Audi SQ8 TDI.
Pada akhir 2019, penjualan Hankook secara global naik 1,48 persen menjadi KRW6,8 triliun dari realisasi tahun sebelumnya senilai KRW6,7 triliun. Adapun, perseroan menargetkan nilai penjualan naik 4,4 persen menjadi KRW7,2 triliun.
Baca Juga
Namun demikian, kondisi perekonomian global yang penuh dengan ketidakpastian pada 2019 juga tercermin pada beberapa indikator finansial perseroan. Penjualan perseroan tercatat melemah 4,22 persen dari KRW1,7 triliun pada kuartal IV/2018 menjadi KRW1,6 triliun pada kuartal IV/2019.
Di samping itu, laba perseroan merosot 22,72 persen dari KRW702.6 miliar pada akhir 2018 menjadi KRW542,9 miliar. Perseroan menilai penurunan tersebut dipengaruhi oleh persaingan pasar ban global yang semakin intens disebabkan penurunan permintaan pasar otomotif secara global, dan ketidakpastian dari perang dagang sehingga penurunan laba perusahaan tak terhindarkan.