Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan sedang mengincar pengelolaan dua bandara asing berkategori internasional, yakni di Malaysia dan Thailand.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengaku belum bisa membeberkan nama bandara yang sedang diincar. Hal tersebut sudah masuk pada ranah strategi ekspansi perseroan, sehingga tidak bisa dipublikasikan.
"Benar [kami mengincar pengelolaan bandara di Malaysia dan Thailand]. Nama bandaranya masih rahasia," kata Awaluddin kepada Bisnis.com, Senin (17/2/2020).
Pihaknya menyebut model pengelolaan bandara akan berupa kemitraan strategis (strategic partnership), mirip seperti proyek pengembangan Bandara Kualanamu di Medan. Dalam proyek bandara berkode KNO tersebut, mitra strategis harus mampu menyodorkan proposal pengembangan yang realistis dan menarik, serta sesuai dengan kebutuhan bandara.
Dia menambahkan rencana ekspansi tersebut akan didukung oleh mitra dari perusahaan setempat. Nantinya, perseroan akan membentuk sebuah konsorsium untuk mengikuti tender.
Konsorsium yang dibentuk, lanjutnya, terdiri dari unsur operator bandara, komersial, konstruksi, dan maskapai. Konsorsium tersebut bakal masuk melalui skema kemitraan proyek kebandarudaraan bersama dengan otoritas setempat.
Baca Juga
Alasan pemilihan kedua negara itu bukan semata karena prospek, melainkan pemerintah setempat membuka peluang kemitraan dengan pihak asing. Terlebih, khusus Malaysia, mereka sedang melakukan penataan bandara dan pembaruan regulasi.