Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mengaku banyak mendapat tawaran dari pihak ketiga usai mengembangkan konsep adjacent business untuk menambah sumber pendapatan.
Direktur Strategi Angkasa Pura (AP) II Armand Hermawan mengatakan banyak korporasi menawarkan kerja sama adjacent business di sejumlah bandara yang dikelola. Konsep tersebut dipilih guna memperlebar cakupan pasar tanpa menjauh dari bisnis inti.
"[Kami] masuk ke adjacent business. Banyak yang menwarkan kerja sama di bandara-bandara AP II atau kerja sama dengan bandara-bandara internasional," jelasnya, Senin (17/2/2020).
Armand menuturkan ke depannya, bandara yang dikelola harus memiliki konsep smart connected airport. Pasalnya, AP II selalu mengedepankan pengelolaan bandara yang pintar dengan teknologi digital mutakhir.
Pihaknya menambahkan pengelolaan konsep pintar tidak hanya soal bandara, melainkan termasuk ekosistemnya, seperti infrastruktur maskapai, hotel, turisme, hingga moda transportasi pendukung.
Menurutnya, pengelolaan bandara baik hub maupun spoke terorganisasi melalui multi-airport system. Hal itu dengan melihat permintaan yang kuat dari pergerakan penumpang domestik karena Indonesia merupakan kepulauan dan penduduk yang besar.
Baca Juga
Adanya konektivitas antar infrastruktur jalan tol, bandara dan pelabuhan membuat sinergi semakin baik antar moda transportasi. "Intinya kami akan merealisasikan bandara, multi-airport system dan digitalisasi bandara guna meningkatkan customer experience," ujarnya.