Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pengembangan akses pelabuhan melalui inland waterway atau transportasi sungai, kanal dan tipe perairan dalam darat lainnya cukup besar terutama di sejumlah pulau besar Indonesia.
Pakar maritim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Raja Oloan Saut Gurning menuturkan negara ini memiliki potensi aksesibilitas lewat kanal yang cukup bervariasi khususnya media inland waterway melalui sungai (navigable-river), kanal, dan tipe perairan dalam di darat lainnya
"Berbagai potensi ini dapat menjadi alternatif moda transportasi darat baru di samping layanan eksis darat dan kereta api dan merupakan solusi untuk mengurangi kongesti arus barang [bottleneck] jaringan jalan dan jalur persimpangan kereta api," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (13/2/2020).
Dia mengatakan ada sejumlah keuntungan dari jalur inland waterways tersebut yakni mengurangi risiko kerusakan jalan yang masif akibat beban moda darat yang berlebihan; potensi kecelakaan angkutan darat dan kereta api; hilangnya volume masif bahan-bakar angkutan darat; biaya tinggi serta waktu yang terbuang akibat kondisi kongesti angkutan darat barang; dan memanfaatkan angkutan barang skala kecil.
Lebih lanjut, kata Saut, aplikasi kanal atau inland-waterway ini berpotensi menjadi bagian penting dari sistem transportasi barang termasuk pintu gerbang perdagangan domestik dan internasional nasional.
Pihaknya menuturkan panjang lintasan yang dapat potensial dimanfaatkan di Indonesia diperkirakan sekitar 21.579 mil yang berada di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Papua (termasuk Merauke).
Baca Juga
"Keberadaan inland-waterway khususnya sungai ini juga cukup dekat dengan berbagai lokasi pelabuhan utama Indonesia yang dapat menjadi tonggak penting untuk mulai membangkitkan potensi sebagai angkutan massal barang dan penumpang di masa mendatang," paparnya.
Pasalnya, wilayah inland waterway yang dekat dengan sejumlah lokasi kargo dapat mengurangi persoalan beban angkutan darat yang berlebihan mengakibatkan potensi inland waterway cukup baik di Indonesia.
"Kombinasi angkutan darat dan inland-waterway termasuk kereta api potensi besar untuk Indonesia khususnya di Jawa, Kalimantan dan wilayah Sumatera, dan sekitar 10-15 persen atau 200-300 juta ton kargo yang mungkin dapat ditangani," jelasnya.
Perkara lainnya, kebutuhan penyediaan dan perawatan infrastruktur sungai dan kanal oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Persoalan keamanan dan keselamatan pelayaran inland-waterway membutuhkan berbagai penanganan baik lebar, kedalaman, tipe armada serta fasilitas terminal.