Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Kaca Lembaran Ingin Zero ODOL Ditunda 5 Tahun

Penindakan terhadap truk kelebihan dimensi dan muatan atau over dimension over load (ODOL) di jalan tol perlu ditunda untuk persiapan penambahan armada truk
Sejumlah truk melintas di ruas tol lingkar luar, Jakarta. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah truk melintas di ruas tol lingkar luar, Jakarta. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman tetap bersikukuh meminta penundaan penindakan truk obesitas ditunda hingga lima tahun mendatang.

Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan penindakan terhadap truk kelebihan dimensi dan muatan atau over dimension over load (ODOL) di jalan tol perlu ditunda untuk persiapan penambahan armada truk.

"Persiapan penambahan armada truk, baik dari sisi jumlah investasi maupun perakitan truk itu sendiri, SDM, area parkir di tempat pemuatan dan tujuan, aspek penambahan bahan bakar dan emisi, melonjaknya ritase, diperlukan masa transisi sekitar 4-5 tahun," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (13/2/2020).

Menurutnya, selama masa transisi, pemilik barang dan pemilik truk menerapkan investasi penambahan armada secara bertahap, termasuk penjadwalan pengadaan jenis-jenis truk secara bertahap. Implikasi langsung akibat pemberantasan ODOL adalah naiknya biaya logistik yang sudah tinggi saat ini.

Kenaikan biaya tersebut, lanjutnya, terjadi terhadap angkutan bahan baku maupun barang jadi, sehingga akan semakin menurunkan daya saing produk. Terlebih, dengan adanya wabah virus Corona yang mulai berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Permintaan penundaan penerapan Zero ODOL secara penuh sudah disampaikan oleh beberapa asosiasi, diantaranya kaca lembaran, kepada Kementerian Perindustrian yang mengkajinya dan kemudian menyampaikan penundaan kepada Kementerian Perhubungan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper