Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi menunggu proses lelang dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimanatan Timur. Termasuk untuk proyek yang berpeluang untuk dikerjasamakan dengan investor asing.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan mengatakan Hutama karya siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara yang berlokasi di Kalimantan Timur.
"Dengan total investasi sebesar Rp466 Triliun tentu dapat menarik investor asing untuk ikut berpartisipasi, berinvestasi dan bekerjasama dengan perusahaan swasta lokal maupun BUMN," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Oleh sebab itu, Hutama Karya juga berupaya optimal untuk melakukan utilisasi kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Mulai dari sektor infrastruktur, manufaktur, serta pembangkit energi di IKN.
"Yang pasti Hutama Karya selalu siap untuk menggarap dan mengembangkan proyek infrastruktur di IKN. Saat ini kami masih menunggu proses lelang dibuka sehingga kami bisa menyiapkan proyek infrastruktur mana yang bisa kami kembangkan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana mengatakan pihaknya juga membidik proyek infrastruktur IKN melalui skema KPBU. Menurutnya, banyak potensi proyek infrastruktur di IKN seperti gedung pemerintah, jalan, jaringan pipa, pengolahan limbah hingga jembatan.
Baca Juga
"Jadi kalau mana yang dibidik, diantara 265 proyek KPBU, ya ambil sesuai kekuatan neraca saja, karena saya punya space lima tahun ke depan sekitar Rp150 triliun, parsial ya, tidak sekaligus, tapi tidak semua ke sana, teman kita banyak juga kan," katanya.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan hingga saat ini sudah banyak investor asing dari berbagai negara yang berminat untuk berpartisipasi pada proyek IKN.
Beberapa negara yang menunjukkan minat untuk berinvestasi tersebut diantaranya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, China, Singapura, Italia, Denmark, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun saat ini pemerintah masih mengkaji berbagai kemungkinan skema kerja sama antara investor asing dan pihak perusahaan swasta serta BUMN. Skema tersebut mulai dari KPBU, direct investment, hingga menggunakan dana sovereign wealth fund.
Sebagai informasi, proyek IKN membutuhkan pendanaan sebesar Rp466 triliun, adapun skema pembiayaan KPBU dan swasta diharapkan sebagai sumber utama pembiayaan. Melalui skema KPBU diproyeksikan pendanaan sebesar Rp253,4 triliun dan skema swasta dan BUMN atau BUMD sebesar Rp123,2 triliun.