Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinilai Prospektif, Pengembang Jepang Rambah Bisnis Properti di Serang

Pertumbuhan pasar properti Kota Serang, Banten yang moncer sepanjang 2019 membuat pengembang asal Jepang Fujiken Co. Ltd., tertarik untuk masuk ke pasar properti di Serang.
Rumah tapak/Istimewa
Rumah tapak/Istimewa

Bisnis.com, SERANG – Pertumbuhan pasar properti Kota Serang, Banten yang moncer sepanjang 2019 membuat pengembang asal Jepang Fujiken Co. Ltd., tertarik untuk masuk ke pasar properti di Serang.

Setelah berkiprah selama 50 tahun mengisi pasar properti Jepang, Fujiken melebarkan sayapnya memasuki pasar properti Indonesia dengan melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) bersama PT Mega Agung Sembada (MAS Group).

Melangkahkan kaki pertamanya di Serang, Fujiken bersama MAS Group membidik pasar kelas menengah dengan menawarkan hunian harga properti berupa hunian di kisaran Rp400 juta – Rp700 jutaan.

Overseas Project Manager Fujiken Naotsugu Suzuki mengatakan bahwa kelas tersebut merupakan pasar yang pangsanya paling besar di Indonesia. Melihat potensi itu, Fujiken akhirnya memilih ikut mengembangkan kawasan hunian di Kota Serang. 

“Salah satu alasan kami ingin masuk ke Serang juga karena belum ada pengembang [Jepang] seukuran kami [kecil] yang membangun di sini, jadi kami yang pertama. Kebanyakan di sini adanya pengembang lokal yang besar dan membidik pasar di atas dan di bawah pasar yang kami sasar,” katanya kepada Bisnis saat ditemui di Serang, Senin (3/2). 

Ke depan, Suzuki mengatakan, jika proyek bersama dengan MAS Group berjalan dengan baik, Fujiken akan melakukan ekspansi lebih lanjut di area-area lain di Indonesia dan membuka kesempatan bekerja sama dengan perusahaan pengembang lokal lainnya dengan jenis-jenis properti lainnya juga.

Sebelum menjejakkan kaki di Indonesia, Fujiken juga sudah membangun properti di Vietnam dan menyasar kelas mewah dengan membangun enam menara apartemen mewah dengan kisaran harga US$1,5 juta per unit. 

Adapun, di Indonesia, bersama MAS Group rencananya Fujiken akan membangun 77 unit hunian untuk tahap pertama. Proyek hunian tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 8 hektare dengan total 436 unit hunian dan 18 unit properti komersial.

“Sampai saat ini, untuk kerja sama ini kami belum bisa menyebutkan nilai investasinya. Untuk perjanjiannya sendiri juga masih dalam finalisasi. Rencananya nanti akan disahkan sekaligus memasarkan produk mulai 1 April 2020,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper