Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berharap pembentukan holding bidang pelabuhan yang tengah dibentuk oleh pemerintah dapat meningkatkan pelayanan dan mengutamakan kebijakan yang pro pasar.
Wakil Ketua Umum Bidang Logistik dan Pergudangan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jaya, Harry Sutanto menuturkan keberadaan holding harus mampu memacu kualitas pelayanan kepelabuhanan menjadi lebih murah dan efisien, bukan hanya berfokus di pelabuhan utama tetapi juga diterapkan pada semua pelabuhan di Indonesia.
“Hal terpenting saat ini bagaimana agar pelayanan meningkat, sehingga masyarakat atau pengguna jasa merasakan biaya pelayanan yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya," ujarnya, Rabu (22/1/2020).
Harry menegaskan, pembentukan holding ini pada dasarnya merupakan langkah baik karena dapat mendukung pengembangan bisnis model industri pelabuhan.
Pihaknya berharap keberadaan holding dapat mengintegrasikan bisnis pelabuhan secara nasional, dengan penerapan standarisasi sistem operasional, infrastruktur hingga kualitas SDM.
Terkait pihak yang layak menjadi induk dari holding, menurutnya hal tersebut harus dilihat dari kinerja dan pengembangan yang sudah mereka lakukan selama ini. Bukan dari seberapa banyak pelabuhan yang dikelola.
Baca Juga
"Orang-orang yang ditempatkan di holding juga harus memiliki rekam jejak yang bagus,” jelasnya.
Saat ini, bisnis kepelabuhanan di Indonesia terbagi dalam empat wilayah di bawah pengelolaan 4 BUMN kepelabuhanan, yakni Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV.
Pelindo I mengelola 16 cabang pelabuhan di empat provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Propinsi Kepulauan Riau. Sementara Pelindo II atau IPC mengoperasikan 12 pelabuhan yang terletak di 10 provinsi Indonesia, yang berkantor pusat di Tanjung Priok, Jakarta.
Pelindo III mengelola 43 pelabuhan di 7 provinsi Indonesia. Adapun Pelindo IV mengelola 27 pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir telah membentuk tim percepatan peningkatan sinergi dan integrasi BUMN dalam layanan pelabuhan. Erick menunjuk Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya sebagai Ketua Tim Kerja Sinergi dan Integrasi BUMN Pelabuhan, guna melakukan kajian lebih lanjut terkait pembentukan holding, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.