Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menanti pemberian insentif dari pemerintah dalam mengelola tiga blok minyak dan gas bumi terminasi sembari melakukan penghematan untuk semakin meningkatkan keekonomian proyek.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan ada dua cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keekonomian proyek, yakni dari tubuh Pertamina dengan menurunkan batasan keekonomian proyek lewat efisiensi dan mendapatkan insentif dari pemerintah. Efisiensi yang dapat dilakukan Pertamina salah satunya melalui rigless.
Rigless atau melakukan pengeboran tanpa rig bukan merupakan hal baru di Pertamina. Kegiatan tersebut dilakukan saat well completion atau persiapan sumur untuk diproduksikan maupun saat membersihkan sumur dari endapan atau scaling.
Adapun aktivitas rigless masif dilakukan di Blok Mahakam maupun Blok Sanga Sanga.
Saat ini, pihaknya juga sedang mengajukan insentif ke pemerintah dalam mengelola tiga wilayah kerja, termasuk di dalamnya Blok Mahakam yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan Blok Sanga Sanga oleh Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Wilayah kerja ketiga adalah Blok East Kalimantan-Attaka yang dikelola oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
Di ketiga blok tersebut Pertamina melakukan optimasi pengembangan lapangan-lapangan (OPLL) untuk meningkatkan produksi migas. Terlebih, ketiga blok migas tersebut telah memiliki usia yang tua.
Sementara itu, Pertamina juga menarget untuk melakukan pengeboran sumur eksplorasi di Blok Mahakam pada kuartal III/2020 atau sekitar Juli 2020. Pengeboran dilakukan di Tunu Field dan South Peciko.
"Ada yang namanya commercial break through. Kalau Pertamina merasa ini gak ekonomis, datang ke pemerintah," katanya, Jumat (3/1/2020).